Kumpulan Soal Prediksi USBN Fisika SMA Bagian II
PEMBAHASAN :
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Langkah – Langkah utama dalam metode ilmiah adalah sebagai berikut.
- Merumuskan Masalah
Penelitian dimulai dengan merumuskan masalah. Dalam kajian ilmiah, masalah didefinisikan sebagai sesuatu yang harus diteliti untuk memperoleh jawaban atas suatu pertanyaan. Masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan ilmiah yang bersifat terbuka yang memungkinkan adanya jawaban yang beragam. Rumusan pertanyaan ini perlu dicari jawabannya melalui eksperimen. - Menemukan Hipotesis
Setelah berhasil merumuskan, langkah selanjutnya adalah mengajukan jawaban sementara atas pertanyaan, yang bernama lain hipotesis. Hipotesis itu harus logis dan diajukan berdasarkan fakta lho ya. - Menetapkan Variabel Penelitian
Variabel percobaan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Ada tiga jenis variabel, yaitu variabel bebas, variabel terikat/bergantung dan variabel tetap. - Menetapkan Prosedur Kerja
Prosedur kerja merupakan langkah-langkah kerja yang terperinci dan runtut. Urutan langkah kerja ini dibuat ringkas namun dapat menggambarkan secara tepat pekerjaan yang harus dilakukan. Data tersebut akan memudahkan pelaksanaannya, langkah kerja sebaiknya dibuat dalam bentuk diagram alir. - Mengumpulkan data
Setiap gejala yang terjadi dalam percobaan harus dicatat saat itu juga. Oleh karena itu, perlunya menyiapkan tabel data pengamatan sebelum melakukan percobaan. - Mengolah dan Menganalisis Data
Tabel dan grafik merupakan alat yang sangat bermanfaat untuk menyusun dan menganalisis data. Tabel dan grafik ini menampilkan bagaimana variabel terikat berubah sebagai respon terhadap perubahan variabel bebas. Analisis data juga dapat dilakukan dengan menggunakan program komputer untuk pengolahan data. - Membuat Kesimpulan
Hasil analisis data menghasilkan suatu pola atau kecenderungan. Pola ini dapat dijadikan landasan untuk menarik sebuah kesimpulan. Kesimpulan adalah suatu pernyataan yang merangkum apa yang sudah dilakukan dalam kegiatan penelitian. Dalam menyusun suatu kesimpulan, kalian harus memutuskan apakah data yang dikumpulkan mendukung hipotesis atau tidak. Selain itu, harus mengulang suatu penelitian beberapa kali sebelum dapat menarik suatu kesimpulan. - Mengkomunikasikan Hasil Penelitian
DOWNLOAD KUMPULAN SOAL PREDIKSI USBN FISIKA BAGIAN II DALAM BENTUK PDF KLIK DISINI
PEMBAHASAN :
Skala utama 2,3 cm (jangka sorong kanan)
Skala Nanonius 2 x 0,01 cm = 0,01
Pembacaan alat ukur 2,3 + 0,01 = 2,31 cm
Skala utama 2,3 cm (jangka sorong kiri)
Skala Nanonius 2 x 0,04 cm = 0,04
Pembacaan alat ukur 2,3 + 0,04= 2,34 cm
Jadi Selisih 2,34 – 2,31= 0,03 jika menggunakan aturan angka penting adalah 0,0300 cm
LIHAT JUGA : Soal Prediksi USBN Fisika Bag.1
PEMBAHASAN :
Dari gambar benda bergerak dari A(0,0) berakhir di C (8,6) artinya perpindahan benda jika diurakan berdasarkan komponennya: 8 satuan pada sumbu x dan 6 satuan pada sumbu y maka perpindahan total Δs = = 10 meter
LIHAT JUGA : Soal Prediksi USBN Fisika Bag.3
PEMBAHASAN :
Pada saat menyusul, jarak kedua mobil sama dan waktu yang sama.
SA = SB
S0A + VAt = S0 + VBt
0 + 60t = 600 + 30t
30t = 600
t = 20 detik
PEMBAHASAN :
Berikut aturan sistem roda – roda
- Dua roda yang sepusat
- Arah putar kedua roda sama
- Kecepatan sudut kedua roda sama
- Dua roda yang bersinggungan
- Arah putar kedua roda berlawanan
- Kecepatan linier kedua roda sama
- Dua roda yang dihubungkan dengan tali atau sabuk
- Arah putar kedua roda sama
- Kecepatan linier kedua roda sama
Untuk soal di atas:
Roda A dengan Roda B
Hubungan untuk kedua roda ini adalah dua roda yang saling bersinggungan, untuk situasi ini arah putar kedua roda berlawanan, artinya roda A searah jarum jam maka roda B berlawanan dengan arah jarum jam. Sedangkan besar kecepatan sudut roda B dapat dicari dari persamaan berikut.
vA = vB
ωARA = ωB RB
35 put/s. 40 cm = ωB 50 cm
ωB= 28 put/s
Roda B dengan Roda C
Hubungan untuk kedua roda ini adalah dua roda yang sepusat, untuk situasi ini arah putar kedua roda sama artinya putaran roda C sama dengan puritan roda B yaitu berlawanan dengan arah jarum jam. Sedangkan besar kecepatan sudut roda C sama dengan besar kecepatan sudut B yaitu ωC = ωB= 28 put/s (karena sepusat)
PEMBAHASAN :
Jika gaya yang bekerja pada suatu benda adalah gaya konservatif, maka jumlah energi kinetik dan energi potensial selalu konstan
EMA= EMB
EKA + EPA = EKB + EPB
Kondisi jatuh bebas (vA = 0 akibatnya EKA = 0)
Jika EKB = 2 EPB maka:
EPA = 2 EPB + EPB
EPA = 3 EPB
mghA= 3 mghB
hA = 3 hB
hB= hA/3
hB= 9/3
hB= 3
EKB = 2 EPB
½ mvB2 = 2mghB
vB2 = 4ghB
vB2 = 4.10.3
vB2 = 120
vB = 2 ≈ 11 m/s
PEMBAHASAN :
I = ΔP
I = m Δv
15,2 = 2 Δv
Δv = 7,6 m/s
PEMBAHASAN :
Mpegas = 250 gram = 0,25 kg
F = 20 N
Δx = 20 cm = 0,2 m
Pada kasus di atas terjadi perubahan energy potensial pegas menjadi energi kinetik
EK = EP
½ mv2 = ½ k Δx2
mv2 = k Δx2
0,25 v2 = 100. 0,22
0,25 v2 = 100. 0,04
V2 = 16
V = 4 m/s
PEMBAHASAN :
Pada gerak parabola, searah sumbu X berlaku:
X = 1300 + Vbenda tbenda
Supaya berbarengan maka tbenda = tjatuh = 10 detik
X = 1300 + 20.10
X = 1300+ 200
X = 1500
Pada gerak parabola hubungan X dengan Vpeluru
X = Vpeluru. tjatuh
1500 = vpeluru 10
vpeluru = 150 m/s
DOWNLOAD KUMPULAN SOAL PREDIKSI USBN FISIKA BAG.II DALAM BENTUK PDF KLIK DISINI