DAFTAR ISI
Pola keruangan desa dan kota
Desa
Definisi desa menurut Bintarto (1977) adalah suatu perwujudan geografi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomis, politik, dan budaya di suatu wilayah dalam hubungan dengan pengaruh timbal balik dengan daerah-daerah lain. Sedangkan menurut undang-undang No. 5 tahun 1979 tentang pemerintah daerah, desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat hukum, yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah, langsung di bawah Camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan negara kesatuan Republik Indonesia.
Unsur-unsur desa
- Lokasi: luas dan batas wilayah serta penggunaannya
- Penduduk: jumlah, pertumbuhan, kepadatan, persebaran, dan mata pencaharian
- Tata kehidupan: pola dan ikatan pergaulan sesama penduduk desa
- Keadaan tanah dan iklim: mempengaruhi hasil dari lahan pertanian
- Keadaan bentang alam: sebaran desa di daerah yang datar lebih maju
Klasifikasi desa
Berdasarkan tingkat perkembangan masyarakat :
- Desa tradisional
Ciri-ciri desa tradisional:
- Masyarakatnya masih terasing
- kebutuhan hidup masih tergantung pada alam
- masih terikat adat istiadat
- bermatapencaharian sama
- kehidupan sosial masih tertutup
- wilayah masih terisolasi
- Desa swadaya
Ciri-ciri desa swadaya:
- wilayahnya terisolir
- penduduknya jarang
- bersifat tertutup
- bermata pencaharian sama
- hubungan sosial yang erat
- kurangnya sarana dan prasarana
- Desa swakarya
Ciri-ciri desa swakarya:
- wilayah tidak terisolir
- tidak terikat adat istiadat
- mulai mengenal teknologi
- sarana dan prasarana memadai
- lalu lintas lancar
- Desa swasembada
Ciri-ciri desa swasembada
- Berlokasi di ibukota dan kecamatan
- Penduduk padat
- Tidak terikat dengan adat istiadat
- Sudah memiliki fasilitas yang maju
Berdasarkan bentuk ikatannya:
- Desa geneologis, contoh masyarakat Minangkabau
- Desa territorial, contoh masyarakat Jawa dan Madura
- Desa campuran, contoh masyarakat Sumatera
Berdasarkan keadaan topografi desa:
- Desa yang wilayahnya datar, transportasi dilakukan dengan mobil, truk, dokar, atau delman.
- Desa yang wilayahnya kasar atau berbukit, transportasi dilakukan dengan kendaraan berat, kuda, ruk, dan pesawat terbang.
Berdasarkan unsur letak desa:
- Pada umumnya menjauhi kota
- Desa yang dekat dengan kota lebih maju
- Letak desa berjauhan satu sama lain
- Perjalanan dari desa ke desa menjauhi kota
- Lingkungan geografi terletak pada daerah dengan air tanah dangkal
- Alat transportasi wilayah ini dengan kuda dan kendaraan berat
Potensi desa untuk Negara
Potensi yang dimiliki desa meliput sumber daya alam dan sumber daya manusia. Potensi tersebut berupa potensi fisik dan non fisik.
- Potensi fisik meliputi iklim dan cuaca, flora dan fauna, juga tanah dan air
- potensi non fisik meliputi masyarakat desa, Lembaga-lembaga sosial desa, dan aparatur desa
Fungsi desa untuk Negara
- Desa sebagai hinterland, desa sebagai pemasok kebutuhan karena desa lebih banyak memproduksi daripada mengkonsumsi
- Desa sebagai sumber tenaga, menyediakan jumlah tenaga kerja yang banyak
- Desa sebagai bentuk pemerintahan, desa sebagai bentuk terkecil dari pemerintahan
- Desa merupakan mitra, desa sebagai awal terbentuknya kota sehingga desa merupakan mitra pembangunan negara
Pola persebaran desa
- Pola memanjang (linier)
Pola ini biasanya mengikuti arah jalan umum atau jalan besar, masyarakat menyebar di sisi kanan atau kiri jalan raya.
- Pola tersebar
Pola ini terjadi karena kesuburan tanah tidak merata sehingga desa tersebar tidak teratur
- Pola menyebar
Pola ini terjadi karena permukaan wilayah yang kasar sehingga masyarakat menjadi menyebar
Kota
Menurut Permendagri No. 4 Tahun 1980 kota adalah suatu wadah yang memiliki batasan administrasi wilayah seperti kotamadya dan kota administrative. Kota juga berarti suatu lingkungan kehidupan perkotaan yang mempunyai ciri non agraris. Sedangkan menurut UU No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, kota adalah Kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi Kawasan sebagai tempat pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
Kota biasanya mengelilingi pusat-pusat daerah kegiatan (PDK), sedangkan wilayah di luar daerah kegiatan disebut selaput inti kota (SIK). Pengelompokkan unit kegiatan di kota yaitu:
- sentralisasi, kegiatan mengelompok pada suatu titik atau tempat menjadi pusat daerah kegiatan. Keramaian terjadi pada siang hari karena fasilitasnya berupa kantor, bank, toko, dll.
- nukleasi, sama seperti PDK
- desentralisasi, kegiatan menjauhi titik utama sehingga menimbulkan pusat-pusat baru
- segregasi, kelompok perumahan-perumahan yang terpisah karena perbedaan sosial
Unit kegiatan yang terjadi di perkotaan sebagai berikut:
- Pertokoan
- Perumahan
- Pemerintahan
- Stasiun
- Pasar
- Sekolah
- Hiburan dan rekreasi
Interaksi kota
Interaksi yang positif di kota:
- Pengetahuan penduduk desa meningkat karena adanya sarana Pendidikan
- Para guru dapat memperoleh pengetahuan yang luas sehingga dapat menjadi penggerak kemajuan warga
- Teknologi pertanian dan peternakan meningkatkan hasil produksi
- Banyaknya para ahli sehingga dapat melestarikan lingkungan desa
Interaksi yang negatif di kota:
- Banyak lapangan kerja di kota sehingga tenaga kerja untuk pertanian berkurang
- Tata guna lahan di pedesaan berubah karena perluasan kota
- Penetrasi kebudayaan kota ke desa
- Masalah pangan, pengangguran, dan lingkungan
Interaksi kota di bidang ekonomi dan sosial budaya
- Bidang ekonomi
- pangan, pakaian, dan perumahan
- tenaga kerja
- sumber daya alam dan energi
- perindustrian
- Bidang sosial
- kepadatan penduduk
- jumlah penduduk
- perkembangan koperasi dan organisasi sosial
- pertambahan penduduk
- persebaran penduduk
- Bidang budaya
- kesenian
- Bahasa
- kemasyarakatan
- peralatan dan perlengkapan hidup
Teori pusat pertumbuhan
- Teori polarisasi ekonomi
Dikemukakan oleh Gunar Myrdal, menurut Myrdal setiap daerah mempunyai pusat pertumbuhan yang menjadi daya tarik bagi tenaga buruh dari pinggiran.
- Teori kutub pertumbuhan
Dikemukakan oleh Perroux (1950), Kutub pertumbuhan adalah pusat-pusat dalam arti keruangan yang abstrak, sebagai tempat memancarnya kekuatan sentrifugal dan tertariknya kekuatan sentripetal.
- Teori tempat sentral
Dikemukakan oleh Walter Christaller, suatu tempat sentral mempunyai batas-batas pengaruh yang melingkar dan komplementer terhadap tempat sentral tersebut. Daerah yang komplementer ini adalah daerah yang dilayani oleh tempat sentral.