DAFTAR ISI
Rangkuman Materi Momentum Dan Impuls Kelas X/10
Momentum
Momentum merupakan besaran vektor yang mempunyai arah sama dengan arah kecepatan benda. Momentum adalah hasil kali antara massa benda dengan kecepatan gerak benda tersebut. Sehingga momentum dapat dirumuskan sebagai berikut:
p = m.v
Keterangan:
p = momentum (kg.m/s)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)
Semakin besar massa benda, semakin besar momentumnya. Demikian pula jika semakin cepat benda bergerak, semakin besar pula momentumnya.
Momentum merupakan besaran vektor yang searah dengan kecepatan benda. Penjumlahannya mengikuti aturan penjumlahan vektor. Apabila penjumlahan vektor p1 dan p2 yang membentuk sudut α adalah p, maka persamaannya sebagai berikut:
Impuls
Momentum yang dimiliki suatu benda tidak selamanya sama. Perubahan kecepatan menunjukkan bahwa momentum berubah. Perubahan momentum terjadi karena adanya impuls. Impuls merupakan hasil kali antara gaya dengan waktu selama gaya tersebut bekerja pada benda. Sehingga impuls dapat dirumuskan sebagai berikut:
F = m . a
Keterangan:
F = gaya (N)
m = massa (kg)
a = percepatan (m/s2)
Impuls juga termasuk besaran vektor. Sehingga impuls dapat dirumuskan sebagai berikut:
I = F.Δt
Keterangan:
F = gaya (N)
Δt = selisih waktu (s)
I = impuls (Ns)
Hubungan Momentum dan Impuls
Hubungan momentum dan impuls dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:
I = Δp
F.Δt = m(vt – v0)
Keterangan :
I = impuls (Ns)
Δp = perubahan momentum (Ns)
m = masa benda (kg)
vt = kecepatan akhir (m/s)
v0 = kecepatan awal (m/s)
Hukum Kekekalan Momentum
Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa jika gaya luar yang bekerja pada suatu sistem adalah nol maka momentum linear total sistem tersebut akan tetap konstan. Dengan demikian, momentum benda sebelum tumbukan sama dengan momentum benda setelah tumbukan. Jika pada sistem interaksi bekerja gaya luar (gaya-gaya yang diberikan oleh benda lain di luar sistem) dan total sistemnya tidak nol, maka momentum total sistem tidak kekal. Secara matematis hukum kekekalan momentum dapat ditulis:
Psebelum = Psetelah
P1 + P2 = P1’ + P2’
m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’
Keterangan:
p sebelum = momentum sebelum tumbukan
p setelah = momentum setelah tumbukan
m1 = massa benda pertama
m2 = massa benda kedua
v1 = kecepatan awal benda pertama
v2 = kecepatan awal benda kedua
v1’ = kecepatan akhir benda pertama
v2’ = kecepatan akhir benda kedua
Koefisien Restitusi (e)
Koefisien restitusi adalah negatif perbandingan antara kecepatan relatif sesaat sesudah tumbukan dengan kecepatan relatif sesaat sebelum tumbukan. Koefisien restitusi jika dituliskan dalam persamaan matematis sebagai berikut:
Nilai koefisien restitusi adalah terbatas, yaitu 0 ≤ e ≤ 1
Jenis-jenis Tumbukan
Tumbukan Lenting (Elastis) Sempurna
Tumbukan lenting sempurna terjadi antara dua benda atau lebih yang energi kinetiknya setelah tumbukan tidak ada yang hilang dan momentum linear totalnya tetap. Untuk tumbukan lenting sempurna, kecepatan relatif sesaat sesudah tumbukan sama dengan minus kecepatan relatif sesaat sebelum tumbukan.- Berlaku hukum kekekalan momentum
m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’ - Berlaku hukum kekekalan energi kinetik
½ m1(v1)2 + ½m2(v2)2 = ½ m1(v1’ )2 + ½m2(v2’ )2 - Koefisien restitusi (e) = 1
- Berlaku hukum kekekalan momentum
Tumbukan Tidak Elastis/ Tidak Lenting Sama Sekali
Tumbukan ini terjadi antara dua benda atau lebih yang energi kinetiknya setelah tumbukan hilang karena berubah menjadi panas, bunyi, atau bentuk energi lainnya. Tumbukan tidak elastis terjadi apabila partikel-partikel yang bertumbukan menempel bersama-sama setelah terjadi tumbukan. Momentum benda sebelum dan sesudah tumbukan adalah tetap (konstan).- Berlaku hukum kekekalan momentum, dengan V1’= V2’ = V
m1v1 + m2v2 = (m1+ m2)v’ - Koefisien restitusi (e) = 0
- Berlaku hukum kekekalan momentum, dengan V1’= V2’ = V
Tumbukan Lenting (Elastis) Sebagian
Pada tumbukan lenting sebagian terjadi antara dua benda atau lebih yang sebagian energi kinetiknya hilang setelah terjadi tumbukan karena berubah menjadi panas, bunyi, atau bentuk energi lainnya. Tumbukan lenting sebagian terjadi apabila partikel-partikel yang bertumbukan tidak menempel bersama-sama setelah terjadi tumbukan. Momentum benda sebelum dan sesudah tumbukan adalah tetap (konstan).- Berlaku hukum kekekalan momentum
m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’ - Koefisien restitusi (e) = 0 < e < 1
- Berlaku hukum kekekalan momentum
Koefisien Restitusi Benda Jatuh
Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian h1 ke lantai. Setelah sampai di lantai, bola dipantulkan hingga mencapai ketinggian h2, dengan h2 < h1. Pemantulan ini berlangsung berulang-ulang dengan ketinggian yang semakin berkurang.
Contoh Soal Momentum & Impuls Pembahasan & Jawabannya Kelas X/10
PEMBAHASAN :
Momentum adalah ukuran kesulitan dalam menghentikan benda P = mv. Contoh momentum adalah tumbukan. Pada tumbukan berlaku hukum kekekalan momentum artinya jumlah momentum sebelum dan sudah tumbukan adaalah sama.
Po = P’
mAvA + mB vB = mAVA’ + mB VB’
Sedangkan impuls merupakan istilah ini) digunakan pada kondisi suatu benda yang dikenai gaya (F) dalam waktu (Δt) singkat. Besarnya Impuls
I = F Δt
I = Luas yang dilingkupi pada grafik F-t
I = ΔP = mv2 – mv1
Untuk kasus di soal di atas v2 = va dan v1 = vo dengan demikian:
I = ΔP = mv2 – mv1
Luas yang dilingkupi pada grafik F-t = mv2 – mv1
Dari grafik luasnya adalah luas segitiga yaitu dengan demikian:
Jawaban B
PEMBAHASAN :
Benda yang terikat pada pegas pada mulanya tidak memiliki kecepatan. Terjadi tumbukan, kedua benda saling menempel dengan tumbukan tidak lenting sama sekali. Adapun kecepatan setelah tumbukan sebagai berikut:
Persamaan 1:
m1v1 + m2v2 = (m1 + m2)v’
v + m(0) = (m + m)v’
v’ = v/2
Persamaan 2:
Untuk benda pegas terjadi hubungan hukum kekekalan energi mekanik:
Em1 = Em2
Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2
0 + ½mv2 = ½ky2 + 0
½ m(v/2)2 = ½ ky2
Menghitung besarnya amplitudo → Hubungan penjumlahan energi kinetik dan energi potensial sehingga memperoleh besar energi mekanik.
Em = Em2
½kA2 = ½ mv2 + ½ ky2
Nilai ½ ky2 = ½ mv2 + ½ ky2
Dari persamaan 2 dan persamaan 1 diperoleh persamaan sebagai berikut:
½kA2 = ½ m(v/2)2 + ½ m(v/2)2
Jawaban : D
- 0,24
- 0,12
- 0,08
- 0,06
- 0,04
PEMBAHASAN :
Diketahui:
m = 20 gram = 0,02 kg
v1 = 4 m/s ke kiri = – 4 m/s
v2 = 2 m/s ke kanan
Ditanyakan: Besarnya impuls (I)?
I = Δp
I = m(v2 – v1)
I = 0,02(2 – (-4)) = 0,12 Ns
Jawaban : B
SEBAB
Energi kinetik suatu benda berbanding lurus dengan massa dan berbanding terbalik dengan momentum.
PEMBAHASAN :
Rumus untuk menghitung energi kinetik sebagai berikut:
Dari rumusan di atas, diketahui bahwa energi kinetik berbanding lurus dengan kuadrat momentum (p2) dan berbanding terbalik dengan massa (m). Oleh karena itu, pernyataan dan alasan salah.
Jawaban : E
- 1/2
- 2/3
- 3/4
- 4/3
- 5/4
PEMBAHASAN :
Diketahui:
h0 = 200 cm
h1 = ¼ h0 = ¼ (200) = 50 cm
m = 150 gram
Ditanyakan: koefisien restitusi bola?
Jawaban : A
- 6 m/s
- 5 m/s
- 4 m/s
- 3 m/s
- 2 m/s
PEMBAHASAN :
Diketahui:
m1 = m1’ = 0,3 kg
m2 = m2’ = 0,2 kg
v1 = 2 m/s
v2 = v1’ = 0
Ditanyakan: Kecepatan bola kedua setelah tumbukan (v2’)?
m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’
(0,3)(2) + (0,2)(0) = (0,3)(0) + (0,2)v2’
0,6 + 0 = (0,2)v2’
v2’ = 3 m/s
Jawaban : D
- 60
- 70
- 100
- 125
- 150
- 5
- 7
- 12
- 13
- 17
PEMBAHASAN :
Diketahui:
m1 = 5 kg
m2 = 6 kg
v1 = 1 m/s
v2 = 2 m/s
Sudut = 900 (arah tegak lurus)
Ditanyakan: Besarnya impuls (I)?
Nilai momentum yang dapat dihitung ketika kedua benda yang akan bergerak dan membentuk arah tegak lurus dengan rumus
karena Impuls memiliki nilai sama dengan perubahan momentum.
Hubungan impuls dengan momentum:
Jawaban : D
- 2,5
- 20
- 25
- 30
- 40
- 5
- 10
- 15
- 20
- 25
PEMBAHASAN :
Diketahui:
m = 3 kg
Ditanyakan: Kecepatan akhir benda (vt)?
Impuls merupakan perubahan momentum, maka I = Δp → F Δt = m Δv
Gerakan benda membentuk bidang trapesium, sehingga:
Luas Trapesium = m Δv
30 = 3Δv
Δv = 10 m/s
vt – v0 = 10 m/s
vt – 0 = 10 m/s
vt = 10 m/s
Jawaban : C
- 44
- 9,6
- 8,0
- 5,4
- 4,8
PEMBAHASAN :
Pada gambar (i) sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian tertentu, sehingga kecepatan sebelum pantulan sebagai berikut:
Diketahui:
g = 10m/s2
h = 7,2 m
Pada gambar (ii) bola memantul secara vertikal ke bawah sehingga kecepatan setelah pantulan sebagai berikut:
Diketahui:
g = 10m/s2
h = 5 m
v1 arahnya ke bawah maka nilainya negatif, v1 = – 12 m/s
v2 arahnya ke atas maka nilainya positif, v2 = 10 m/s
m = 2 kg
Sehingga besarnya impuls sebagai berikut:
I = m(v2 – v1)
I = (2)(10 – (-12))
I = 44 Ns
Jawaban : A
(4). energi kinetik benda 5780 Joule
Diketahui:
m = 2,5 kg
F = 80 + 5t
t = 2 sekon
Pembuktian:
Pernyataan 1
Dengan benda mula-mula diam (v0 = 0) dan (t = 2 sekon) sehingga kecepatannya:
vt = 32t + t2 + v0 = 32(2) + (2)2 + 0 = 68 m/s → Pernyataan benar
Pernyataan 3
p = mv = (2,5)(68) = 170 kg m/s → Pernyataan benar
Pernyataan 4
EK = ½ mv2 = ½ mv2 = 5780 J → Pernyataan benar
Jawaban : E
- 4
- 6
- 8
- 10
- 12
PEMBAHASAN :
Diketahui:
mA = 4 kg
mB = 2 kg
vA = 6 m/s
vA’ = 1 m/s
vB’ = 6 m/s
Ditanyakan:
kelajuan B sebelum tumbukan (vB)?
vB = arahnya ke kiri maka nilainya negatif
mAvA + mBvB = mAvA’ + mBvB’
(4)(6) + (2)(- vB) = (4)(-1) + (2)(6)
24 – 2vB = – 4 + 12
2vB = 16
vB = 8 m/s
Jawaban : C
- p = p1 + p2
- p = p1 – p2
- p = p2 – p1
- p = (p12 + p22)1/2
- p = (p12 + p22)
PEMBAHASAN :
Besarnya perubahan momentum ketika hasil tumbukan dalam arah saling tegak lurus maka rumusan yang dapat kita peroleh adalah sebagai berikut:
Jawaban : D
- 1,6
- 1,5
- 1,0
- 0,8
- 0,6
PEMBAHASAN :
Diketahui:
m = 200 gram = 0,02 kg
h = 80 cm
v2 = 1 m/s
Ditanyakan: Impuls (I) ?
Untuk menghitung kecepatan sebelum tumbukan (v1):
v1 = bernilai negatif karena arahnya ke bawah, jadi v1 = – 4m/s
Sehingga besarnya impuls dapat dihitung sebagai berikut:
I = ∆p
I = m(V2 – V1)
I = (0,2)(1-(-4)) = 1,0 Ns
Jawaban : C
- 1 : 1
- 2 : 1
- 1 : 3
- 5 : 1
- 7 : 5
PEMBAHASAN :
Diketahui:
m1 : m2 = 1:2 → m2 = 2m1 dengan mula-mula diam.
Hukum kekekalan momentum yang berlaku adalah sebagai berikut:
0 = m1 v1’ + m2v2’
0 = m1 v1 + 2m1 v2’
-m1 v1 = 2m1 v2’
-v1 = 2v2’
v1 = -2v2’ → v1’ dan v2’ berlawanan arah
Maka perbandingan Ek1 dan Ek2 sebagai berikut:
Jawaban : B
- 4,5 m.s-1 ke kanan
- 4,5 m.s-1 ke kiri
- 1,0 m.s-1 ke kiri
- 0,5 m.s-1 ke kiri
- 0,5 m.s-1 ke kanan
PEMBAHASAN :
Diketahui:
mA = mB = 1,5 kg
vA = 4 m.s-1 ke kanan, bernilai positif
vB = 5 m.s-1 ke kiri, bernilai negatif
Tumbukan tidak elastis, rumusan yang sesuai:
mAvA + mBvB = (mA + mB) v’
1,5(4) + 1,5(-5) = (3) v’
6 – 7,5 = 3v’
v’ = – 0,5 m.s-1
Sehingga vA = vB = v’ = – 0,5 m.s-1 (bernilai negatif karena arahnya ke kiri)
Jawaban : D
- 2p
- -2p
- -3p
- 4p
- p
PEMBAHASAN :
Diketahui:
pA = p
pA’ = 3p
Ditanyakan: Perubahan momentum bola B (pB’ – pB)?
Hukum kekekalan momentum yang berlaku sebagai berikut:
pA + pB = pA’ + pB’
pB’ – pB = pA + pA’
pB’ – pB = p – 3p = -2p
Jawaban : B
Dari pernyataan dibawah ini!
- Jika tumbukan lenting sempurna maka A diam dan B bergerak dengan kecepatan 5 m/s.
- Jika tumbukan lenting sempurna maka B tetap diam dan A bergerak dengan kecepatan berlawanan arah (-5m/s)
- Jika tumbukan tidak lenting sama sekali maka vA = vB = 2,5 m/s
Pernyataan yang benar berkaitan dengan gerak benda A dan B setelah tumbukan adalah …
- (1) saja
- (2) saja
- (3) saja
- (1) dan (3)
- (2) dan (3)
PEMBAHASAN :
Diketahui:
mA = mB
vA = 5 m/s
vB = 0 (diam)
Persamaan 1:
Hukum kekekalan momentum
mAvA + mBvB = mAvA’ + mBvB’
5 + 0 = vA’ + vB’
vA’ + vB’ = 5
Persamaan 2:
Koefisien restitusi e = 1
vA’ – vB’ = – 5
Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh nilai:
vA’ = 0 (diam ), vB’ = 5 m/s → hal ini membuktikan bahwa pernyataan (1) benar.
Apabila tumbukan tidak lenting sama sekali, maka:
mAvA + mBvB = (mA + mB ) v’
5m + 0 = (2m) v’
v’ = 2,5 m/s
Jadi besarnya kecepatan setelah tumbukan diketahui sebesar:
vA = vB = v’= 2,5 m/s
Jawaban : D
- 2mv
- -2mv
- 3mv
- -4mv
- 4mv
PEMBAHASAN :
Diketahui:
pA = mv
pA’ = -3mv
Ditanyakan: pertambahan momentum bola B (pB’ – pB)?
Hukum kekekalan momentum yang berlaku sebagai berikut:
pA + pB = pA’ + pB’
pB’ – pB = pA – pA’
pB’ – pB = mv – (-3mv) = 4mv
Jawaban : E
- 7 m.s-1
- 9 m.s-1
- 13 m.s-1
- 15 m.s-1
- 17 m.s-1
PEMBAHASAN :
Diketahui:
m1 = m2
V1 = 8 m.s-1
V2 = -10 m.s-1
V2‘ = 5 m.s-1
Ditanyakan: kecepatan benda (1) setelah tumbukan (v1’) ?
Hukum kekekalan momentum
m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’
8 + (-10) = v1’+ 5
v1’ = -7 m.s-1 (ke arah kiri)
Jawaban : A
SEBAB
Dua benda yang bertumbukan tidak lenting sama sekali tunduk pada hukum kekekalan momentum.
PEMBAHASAN :
- Pernyataan di atas benar karena dua benda yang bertumbukan dengan tumbukan tidak lenting sama sekali akan menyebabkan benda saling berimpit setelah tumbukan sehingga kedua benda tersebut menjadi memiliki kecepatan yang sama.
- Alasan benar karena dari ketiga jenis tumbukan, yaitu tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian, dan tumbukan tidak lenting sama sekali selalu berlaku hukum kekekalan momentum.
- Penjelasan di atas, pernyataan dan alasan tidak mempunyai hubungan sebab akibat.
Jawaban : B
- 8 kg.m.s-1
- 6 kg.m.s-1
- 5 kg.m.s-1
- 4 kg.m.s-1
- 2 kg.m.s-1
PEMBAHASAN :
Diketahui:
m = 0,5 kg
v1 = 2 m/s
v2 = 6 m/s
Ditanyakan: Perubahan momentumnya (Dp)?
Perubahaan momentum dapat dihitung dengan persamaan berikut:
∆p = m∆v
∆p = m(V2 – V1)
∆p = 0,5(6 – 2)
∆p = 2kg.m.s-1
Jawaban : E
- Setelah tumbukkan pada kecepatan benda yang menumbuk menjadi nol dan benda kedua kecepatannya sama dengan benda pertama sebelum menumbuk.
- Koefisien restitusinya satu .
- Jumlah momentum linear kedua benda, sebelum dan sesudah tumbukkan sama besar.
- Sebelum dan sesudah tumbukkan, jumlah energi kinetik kedua benda itu sama besar.
PEMBAHASAN :
Jika benda mengalami tumbukkan lenting sempurna maka berlaku hukum kekekalan momentum dan hukum kekekalan energi kinetik, dengan koefisien restitusi (e = 1). Sedangkan ketika dua benda memiliki massa yang sama maka setelah tumbukkan yang kecepatan benda yang menumbuk sama dengan nol dan benda yang ditumbuk menjadi bergerak dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan benda pertama sebelum menumbuk.
Jawaban : E
- 0 m/s
- v1’= 0 m/s dan v2’ = 2 m/s searah
- v1’= 4 m/s dan v2’= 6 m/s berlawanan arah
- v1’= 6 m/s dan v2’ = 3 m/s berlawanan arah
- v1’= 12 m/s dan v2’ = 0 m/s berlawanan arah
PEMBAHASAN :
Diketahui:
m1 = 6 kg
m2 = 4 kg
v1 = 4 m/s (arah ke kanan)
v2 = – 6 m/s (arah ke kiri)
Ditanyakan: Kecepatan benda sesaat setelah tumbukan (v’)?
Persamaan untuk tumbukan tidak lenting sama sekali:
m1v1 + m2v2 = (m1 + m2)v’
6(4) + 4(-6) = (6 + 4)v’
10 v’ = 0
Maka v’ = 0 m/s
Jawaban : A
- 0,25 m/s searah dengan gerak benda A semula
- 0,33 m/s berlawanan arah dengan gerak benda A semula
- 0,45 m/s searah dengan gerak benda A semula
- 0,45 m/s berlawanan arah dengan gerak A semula
- 0,55 m/s searah dengan gerak benda A semula
PEMBAHASAN :
Diketahui:
mA = 5 kg
vA = 2 m/s
mB = 1 kg
vB = – 12 m/s
Ditanyakan: Kecepatan sesaat setelah benda bertumbukkan (V’)?
Hukum kekekalan momentum untuk benda saling menempel sebagai berikut :
mAvA + mB vB = (mA + mB)v’
(5)(2) + (1)(-12) = (5+1)V’
-2 = 6 V’
v’ = – 1/3 = – 0,33 m/s
Jawaban : B
- sistem adalah 30 kg m/s
- balok kedua 30 kg m/s jika kelajuan balok pertama menjadi nol
- balok kedua 20 kg m/s jika kelajuan balok pertama 5 m/s ke kiri
- balok pertama 30 kg m/s ketika kelajuan balok kedua nol
PEMBAHASAN :
Diketahui:
m1 = 2 kg
m2 = 4 kg
v1 = 5 m/s
v2 = – 10 m/s
Pernyataan (1) sistem adalah 30 kg m/s
Hukum kekekalan momentum:
P = m1v1 + m2v2
P = (2)(5) + (4)(-10) = -30 kg m/s ⇒ pernyataan benar
Pernyataan (2) balok kedua 30 kg m/s jika kelajuan balok pertama menjadi nol
Jika p1’ = 0 maka besarnya momentum balok kedua setelah tumbukan:
p = p1’ + p2’
-30 = 0 + p2’
p2’ = – 30 kg m/s ⇒ pernyataan benar
Pernyataan (3) balok kedua 20 kg m/s jika kelajuan balok pertama 5 m/s ke kiri
p = p1’ + p2’
P = m1v1’ + p2’
-30 = (2)(-5) + p2’
p2’= – 20 kg m/s ⇒ pernyataan benar
Pernyataan (4) balok pertama 30 kg m/s ketika kelajuan balok kedua nol
Jika p2’ = -0 sehingga besarnya momentum balok pertama setelah tumbukan:
p = p1’ + p2’
-30 = p1’ + 0
p1’ = – 30 kg m/s ⇒ pernyataan benar
Jawaban : E
- 302 m/s
- 282 m/s
- 240 m/s
- 202 m/s
- 101 m/s
PEMBAHASAN :
Diketahui:
mpeluru = 0,01 kg
mbalistik = 1 kg
h = 0,2 m
g = 10 m/s2
Ditanyakan: Kecepatan peluru yang ditembakkan (vpeluru) ?
Berlaku hukum kekekalan energi mekanik pada kejadian ini:
v = 2 m/s ⇒ kecepatan peluru dan balistik setelah bertumbukan
Kejadian ini termasuk tumbukan tidak lenting sama sekali karena peluru bersarang pada balistik, dengan vb = 0 (diam) maka berlaku:
mpeluruvpeluru + mbalistikvbalistik = (mpeluru + mbalistik) v
0,01 vp + 0 = (1,01) 2
Sehingga, vp = 202 m/s
Jawaban : D
- 10%
- 20%
- 40%
- 60%
- 80%
PEMBAHASAN :
Diketahui:
mA = mB = m = 2kg
vA= 15i + 30j m/s
vB = -10J + 5j m/s
vA’ = -5i + 20j m/s
Ditanyakan: Persentase energi kinetik yang hilang setelah tumbukan (∆Ek/Ek x100%)?
Hukum kekekalan momentum:
mA vA + mB vB = mA vA‘ + mB vB‘
(m)(15i + 30j) + (m)(-10i + 5j) = (m)(-5i + 20j) + mvB’
VB = 10i + 5j
Energi kinetik sebelum terjadi tumbukan:
Ek = EkA + EkB
Ek = ½ m vA2 + ½ m vB2
Ek = ½ (2)[(152 + 302) + (102 + 52)] = 1250J
Ek setelah tumbukan
Ek = EkA + EkB
Ek = ½ mvA2 + ½ mvB2
Ek = ½ m(vA2 + vB2)
Ek = ½ (2)[(52 + 202) + (102 + 152)]
Ek = 750 J
Maka persentase energi yang hilang
Jawaban : C
- 2 m/s arah ke kanan
- 4 m/s arah ke kanan
- 2 m/s arah ke kiri
- 4 m/s arah ke kiri
- 0
PEMBAHASAN :
Diketahui:
mA = mB = 2 kg
vA = 6 m/s
vB = – 2 m/s
Ditanyakan: Kecepatan kedua benda setelah tumbukan (v’) ?
mAvA + mBvB = (mA + mB) v’
2(6) + 2(-2) = (2+2) v’
4v’ = 8 m/s
v’ = 2 m/s ⇒ nilainya positif menunjukkan pergerakan setelah tumbukan arahnya ke kanan
Jawaban : A
PEMBAHASAN :
Pada benda yang bertumbukan berlaku hukum kekekalan momentum “jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem, maka momentum total sesaat sebelum sama dengan momentum total sesudah tumbukan”. Pada hukum III Newton berlaku F aksi = – F reaksi, dimana F = ΔP/Δt. Pada tumbukan dua kelereng masing-masing kelereng mengerjakan gaya terhadap kelereng lainnya. dengan kedua gaya yang sama besar, berlawanan arah, dan bekerja pada benda yang berbeda (syarat pasangan gaya aksi dan reaksi berdasarkan hukum III Newton)Maka pernyataan benar dan alasannya benar dan ada hubungan
Jawaban : A
- 600 kg.m/s
- 200 kg.m/s
- 500 kg.m/s
- 400 kg.m/s
- 800 kg.m/s
PEMBAHASAN :
Diketahui:
v = 72 km/jam = 20 m/s
m = 80 kg
Maka momentum benda dapat dihitung sebagai berikut:
p = m . v
= 80 . 20
= 1.600 kg.m/s
Jawaban : A
- 100 Ns
- 80 Ns
- 150 Ns
- 200 Ns
- 250 Ns
PEMBAHASAN :
Diketahui:
F = 40 N
Δt = 5 sekon
Maka besar impuls dapat dihitung sebagai berikut:
I = F . Δt
= 40 . 5
= 200 Ns
Jawaban : D
- 0
- 1 Ns
- 2 Ns
- 3 Ns
- 4 Ns
PEMBAHASAN :
Diketahui:
m = 200 gr = 0,2 kg
v1 = 0
v2 = 20 m/s
Maka impuls yang dilakukan gaya pemukul dapat dihitung sebagai berikut:
I = p2 – p1
= mv2 – mv1
= 0,2(20) – 0,2(0)
= 4 Ns
Jawaban : E
- – 6mv
- 6mv
- 3mv
- – 4mv
- mv
PEMBAHASAN :
Diketahui:
p1x = mv
p2x = -5mv
Maka perubahan momentum bola y (Δpy ) dapat dihitung sebagai berikut:
p1 = p1x + p1y = mv + p1y
p2 = p2x + p2y = -5mv + p2y
p1 = p2
mv + p1y = -5mv + p2y
p2y – p1y = 6mv
Δpy = 6mv
Jawaban : B
- 1,3
- 2,5
- 3,1
- 4,2
- 6,8
PEMBAHASAN :
Diketahui:
m1 = 0,5 kg
v1 = 4 m/s
m2 = 0,8 kg
v2 = 6 m/s
Maka momentum pecahan batu dapat dihitung sebagai berikut:
p = p1 + p2
= m1v1 + m2v2
= 0,5 . 4 + 0,8 . 6
= 2 + 4,8
= 6,8
Jawaban : E
Lengkapin lagi min
mantap!!!
Trima kasih sharingnya.