DAFTAR ISI
Rangkuman Materi Dinamika Gerak Lurus Kelas 10
Hukum Newton
Hukum I Newton
“jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda mula-mula diam akan senantiasa diam, sedangkan benda yang mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap”. Dinyatakan sebagai berikut.
ΣF = 0
Digunakan untuk benda diam atau benda bergerak lurus.
Hukum II Newton
“Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, searah dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda”. Dinyatakan sebagai berikut .
∑F=ma
Keterangan :
∑F : resultan gaya (Newton)
m : massa benda (kg)
a : percepatan
Hukum III Newton
Energi memiliki arti sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Contoh : energi potensial, dan energi kinetik. Dinyatakan dengan:
Faksi = -Freaksi
PENERAPAN HUKUM NEWTON
Benda digantungkan dengan tali dan di gerakkan
persamaannya sebagai berikut.
∑F = ma
T-mg = ma
T = mg + ma
Keterangan :
T : tegangan tali (N)
m : massa benda (kg)
g : percepatan gravitasi (m/s2)
a : percepatan (m/s2)
Digerakkan kebawah dengan percepatan a, persamaannya sebagai berikut.
∑F = ma
Mg – T = ma
T = mg – ma
Orang yang berada di lift
Lift diam atau bergerak dengan v konstan.
∑F = 0
N – W = 0
N = W
lift dipercepat kebawah
∑F = ma
W – N = ma
N = W – ma
N = mg – ma
Benda yang digantung dengan seutas tali melalui katrol
dengan dua utas tali dalam keadaan setimbang. Jika masa tali dan massa katrol diabaikan dan W₂ > W₁ maka percepatan benda nya sebagai berikut.
Benda yang di gantungkan dengan dua utas tali dalam keadaan setimbang
Gaya normal dan Gaya Gesekan
Gaya normal adalah gaya yang ditimbulkan oleh alas bidang suatu benda, arahnya tegak lurus terhadap bidang tersebut. Sedangkan gaya gesek adalah gaya yang ditimbulkan akibat persentuhan langsung antara dua permukaan, arahnya selalu berlawanan dengan arah gerak benda. Dibagi menjadi dua macam, yaitu :
- Gaya gesek statis ( fs) yaitu gaya gesekan yang bekerja pada benda ketika benda dalam keadaan diam.
- Gaya gesek kinetik ( fk) adalah gaya gesekan yang bekerja pada benda ketika benda mengalami pergerakan.
Gerak atau diamnya suatu benda diperoleh berdasarkan beberapa aturan, yaitu :
- Jika F ˂ fs’ maka benda dalam keadaan diam.
- Jika F = fs’ maka benda akan tepat akan bergerak.
- Jika F > fs’ maka benda bergerak dan gaya gesekan statis fs berubah menjadi fk
Hubungan antara gaya gesek, gaya normal, dan koefisien gaya gesek dituliskan sebagai berikut.
- Gaya gesek statis : fs = µs N.
- Gaya gesek kinetis : fk = µk N.
Jika sebuah balok yang beratnya w diletakkan pada bidang datar dan balok tidak dipengaruhi gaya luar maka besar gaya normal tersebut adalah :
N = w
Jika sebuah balok yang massanya m berada pada bidang miring licin yang memiliki sudut kemiringan maka besarnya gaya normal dapat ditentukan dengan :
N = w cos θ
Hukum Gravitasi Newton
“Gaya gravitasi antara dua benda berbanding lurus dengan massa setiap benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya”. Ditulis dalam persamaan reaksi berikut:
Keterangan :
F12 = F21 : gaya tarik menarik antara kedua benda (N)
G : tetapan umum gravitasi = 6,672 x 10 23 Nm2/kg2
m1 : massa benda 1 (kg)
m2 : massa benda 2 (kg)
r2 : jarak antara kedua benda (m)
Kuat medan gravitasi
kuat medan gravitasi diartikan sebagai gaya yang bekerja pada satuan massa yang terjadi dalam medan gravitasi. Kuat medan gravitasi ditulis dalam persamaan matematis berikut.
Keterangan :
M : massa benda yang menghasilkan percepatan gravitasi (kg)
r : jarak titik ke pusat massa (kg)
Perbandingan percepatan gravitasi dua buah planet
Dinyatakan dalam persamaan berikut.
Hukum Kepler tentang planet
- Hukum I Kepler “semua planet bergerak pada lintasan elips mengitari matahari dengan matahari berada di salah satu fokus elips”.
- Hukum II Kepler “suatu garis khayal yang menghubungkan matahari dengan planet menyapu luas juring yang sama dalam selang waktu yang sama”.
- Hukum III Kepler “perbandingan kuadrat periode terhadap pangkat tiga dari setengah sumbu panjang elips adalah sama untuk semua planet”. Hukum III Kepler jika dituliskan dalam persamaan matematis sebagai berikut.
Keterangan :
T : periode revolusi
R : jari- jari rata-rata orbit planet
Gaya Pegas
Tegangan, Regangan, dan Modulus Elastik
Tegangan merupakan perbandingan antara gaya yang diberikan dengan luas penumpang benda. Dapat ditulis sebagai berikut:
Regangan
Regangan merupakan perbandingan antara perubahan panjang dan panjang mula-mula. Dapat ditulis sebagai berikut:
Keterangan :
perubahan panjang (m)
I : panjang mula-mula (m)
Modulus elastik

Secara matematis hukum Hooke dapat di tuliskan sebagai berikut.
F = kx
Keterangan :
F : gaya (Newton)
K : konstanta pegas (N/m)
X : pertambahan panjang (m)
Pegas dapat disusun secara seri, pararel, maupun campuran antara seri dan pararel. Pegas yang tersusun baik secara seri, pararel, maupun campuran akan diketahui konstanta pegas total.
- Pegas tersusun secara seri
- Pegas tersusun secara pararel
ktot = k1+ k2+…kn
Energi potensial pegas dirumuskan sebagai berikut.
Ep = kx2 atau Ep = kx
Contoh Soal Dinamika Gerak Lurus Pembahasan & Jawaban Kelas 10
- Hukum I Newton
- Hukum II Newton
- Hukum III Newton
- Hukum I dan II Newton
- Hukum II dan III Newton
PEMBAHASAN :
Hukum Newton
Hukum I Newton:
Hukum I Newton disebut juga hukum kelembaman, jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol, maka benda diam akan tetap diam atau benda yang bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan. Sehingga dapat dirumuskan ∑F = 0
Hukum II Newton:
Percepatan benda berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massa benda, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
Hukum III Newton:
Bila benda pertama mengerjakan gaya aksi pada benda kedua, maka benda kedua mengerjakan gaya reaksi pada benda pertama yang besarnya sama, dengan arah yang berlawanan. Maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
Fa = – Fr
Jawaban A
- 1.000 N
- 2.000 N
- 3.000 N
- 4.000 N
- 5.000 N
PEMBAHASAN :
Diketahui:
m = 500 kg
a = 4 m/s2
Maka besar tegangan tali dapat dihitung sebagai berikut:
T = m . a
= 500 . 4
= 2.000 N
Jawaban B
- 120 N
- 160 N
- 200 N
- 300 N
- 390 N
PEMBAHASAN :
Diketahui:
m = 50 kg
a = 2 m/s2
g = 9,8 m/s2
Maka besar gaya normal yang bekerja dapat dihitung sebagai berikut:
m.g – N = m.a
N = m(g – a)
= 50(9,8 – 2)
= 390 N
Jawaban E
- 20,1 N
- 30,5 N
- 40,8 N
- 50,0 N
- 60,4 N
PEMBAHASAN :
Diketahui:
w = 400 N
a = 1 m/s2
g = 9,8 m/s2
Menentukan massa benda sebagai berikut:
w = m.g
Maka besar F dapat dihitung sebagai berikut:
F = m.a
= 40,8 (1)
= 40,8 N
Jawaban C
- Benda digantung dengan tali
- Benda terapung dalam zat cair
- Benda dalam lift
- Benda digantung pada katrol
- Dua benda bergandengan
PEMBAHASAN :
Beberapa penerapan hukum Newton sebagai berikut:
- Benda digantung dengan tali
- Benda dalam lift
- Benda digantung pada katrol
- Dua benda bergandengan
Sedangkan benda terapung dalam zat cair adalah hukum Archimedes.
Jawaban B
- 12 dan 3
- 18 dan 6
- 28 dan 3
- 34 dan 6
- 40 dan 3
PEMBAHASAN :
Menggambarkan gaya – gaya yang terlibat pada benda
F = 10 newton
Massa = 2 kg
Pada saat t = 0 benda memiliki vo = 2 m/s ke kiri
Menentukan gaya normal (N)
Searah sumbu Y kondisi benda diam
ΣFY = 0
ΣFatas = ΣFbawah
N = 4F/5 + w
N = 4 (10)/5 + mg
N = 8 + 2 (10)
N = 28 newton
Menentukan percepatan (a)
Searah sumbu x kondisi benda bergerak
ΣF = m a
3F/5 = 2a
3(10)/5 = 2a
6 = 2a
a = 3 m/s2
Jawaban C
Perpindahan balok selama t detik pertama adalah….
- (2t – 3t2) m
- (-2t + 3t2) m
- (2t – 4,5t2) m
- -2t + 1,5t2) m
- (2t – 1,5t2) m
- T/2
- 2T
- 4T
- 8T
- 16T
PEMBAHASAN :
Untuk menyelesaikan soal ini kita akan menggunkan hukum kepler III
T2 = R3
T2 = 8T
Jawaban : D
- 120 N
- 160 N
- 200 N
- 240 N
- 320 N
PEMBAHASAN :
kotak pada bak mobil mulai bergerak sehingga yang berlaku adalah gaya gesek statik.
Fs = µs N
Fs = µs mg
Fs = (0,8)(40)(10)
Fs = 320 N
Jawaban : E
- 420 N
- 570 N
- 600 N
- 630 N
- 780 N
PEMBAHASAN :
Untuk menyelesaikan soal ini kita mengunakan hukum Newton II
∑F = ma
w – N = ma
N = mg – ma
N = m(g-a)
N = (60kg)(10-3) m/s2
N = 420 N
Jawaban : A
- 0,0 m
- 0,1 m
- 0,2 m
- 0,3 m
- 0,4 m
PEMBAHASAN :
Soal ini kita selesaikan dengan menggunakan Hukum Hooke
F = kΔx
maka pertambahan panjang total yaitu
2Δx = 2 (0,2) = 0,4 M
Jawaban : E
- 96 N
- 72 N
- 40 N
- 24 N
- 15 N
PEMBAHASAN :
Untuk mengerjakan soal ini kita mengunakan Hukum Newton II
∑F = ma
w2 = (m1 + m2)a
60 = (4 + 6)kg a
a = 6 m/s2
∑F = m2a
w2– T = m2a
60-T = (6 kg)(6 m/s2)
T = 24 N
Jawaban : D
PEMBAHASAN :
Untuk menyelesaikan soal ini kita akan menggunakan hukum Newton 1
∑F = 0
w sin α – fs = 0
w sin α = fs
w sin α = µs w cos α
µs = tan α
µs= tan 30o
µs=
Jawaban : B

- 2,5 ms2
- 10 ms2
- 12 ms2
- 15 ms2
- 18 ms2
PEMBAHASAN :
Untuk menyelesaikan soal ini kita pakai hukum Newton II
∑F = m.a
Wb = (m1+m2)a
100 = (30+10)a
a = 2,5 ms-2
Jawaban : A

- 70 N
- 90 N
- 150 N
- 250 N
- 330 N
PEMBAHASAN :
Soal ini dikerjakan dengan menggunakan Hukum Newton II
∑F = m. a
(F-fk-wB) = (mA + mB)g
F-µk NA-wB = (30+20)(2)
F-µk mAg-mag=100
F-(0,1)(30)(10)=(20)(10)=100
F= 330 N
Jawaban : E

- Benda diam
- Benda bergerak lurus beraturan
- Bergesekan dengan percepatan nol
- Bergerak dengan percepatan 2 ms2
- Bergerak dengan percepatan 5 ms2
PEMBAHASAN :
Penyelesain menggunakan Hukum Newton II. Karena gaya ke kanan lebih besar, benda bergerak ke kanan dan gaya geseknya ke kiri
∑F = ma
F2-F1-fk = ma
40-15-5 = 4a
20 = 4a
a = 5 ms2
Jawaban : E

- 5 ms2
- 7,5 ms2
- 10 ms2
- 12,5 ms2
- 15 ms2
PEMBAHASAN :
Mengerjakan soal ini ingat Hukum Newton II
∑F = m.a
F-wA = (mA+mB)a
(40-20)N = (2+2)kg . a
a = 5 ms2
Jawaban : A

- 0,50
- 0,75
- 0,85
- 1,00
- 1,50
PEMBAHASAN :
Untuk pegas yang disusun paralel: Kp = 200 N/m + 200 N/m = 400 N/m
K total merupakan Penjumlahan dari pegas yang dihubungkan secara seri
F = kΔx
Δx = 0,75×10-2m = 0,75 cm
Jawaban : B
- 5F = W
- 5F = 2W
- 2F = W
- 2F = 5W
- F = 5W
PEMBAHASAN :
Menentukan percepatan (a) pada t = 0 s sampai t = 5 s (diberi gaya sebesar F dan mengalami gaya gesek f)
ΣF = m.a1
F – f = m.a1
Menentukan percepatan (a) pada t = 5 s sampai t = 10 s (hanya gaya gesek f yang bekerja)
ΣF = m.a2
f = m.a2
Karena tidak ada perubahan percepatan maka
a1 = a2
F = 2f
F = 2.(0,2. W)
F = 0,4 W
5F = 2W
Jawaban : B
- Pada kondisi benda diam di dasar kolam
- Benda diam di atas benda miring
- Benda berada di lift yang bergerak ke atas dengan percepatan tetap
- Benda di atas bidang datar, di tarik ke atas tali, tetapi tetap diam
PEMBAHASAN :
- Pada kondisi benda diam di dasar kolam, berlaku:
ΣF = 0
N + FA = w
N + FA – w = 0
N = w – FA
Maka N ≠ w
BENAR - Benda diam di atas bidang miring
ΣF = 0
N – w cos θ = 0
N = w cos θ
Maka N ≠ w
BENAR - Benda berada di lift yang bergerak ke atas dengan percepatan tetap.
ΣF = ma
N – w = ma
N = w + ma
Maka N ≠ w
BENAR - Benda di atas bidang datar, di tarik ke atas tali, tetapi tetap diam.
ΣF = 0
N + T= w
N = w – T
Maka N ≠ w
BENAR
Semua jawaban benar
Jawaban : E
- 3/8 w
- 3/4 w
- 1/2 w
- 4/3 w
- 8/3 w
PEMBAHASAN :
Diketahui:
mA : mB = 2 : 3
RA : RB = 1 : 2
wA = w
Menentukan berat benda di planet B (wB) melalui perbandingan
G dapat di coret karena merupakan tetapan, sehingga
Masukan data yang diketahui ke persamaan tersebut.
Karena berat benda (w) sebanding dengan percepatan gravitasi (g) di dalam persamaan w = m.g, maka
Jawaban : A
PEMBAHASAN :
Diketahui:
h = 1,5 R
Menentukan percepatan gravitasi pada ketinggian 1,5 R melalui perbandingan
Karena G tetapan dan tidak ada perbedaan massa, maka G dan m dapat di coret sehingga
maka
Jawaban : C

- μs wA = T cos α
- μs wA = T sin α
- μs wA + wA cot α = 0
- μs wA – T cos 45º = 0
- μs (wA – wB) = T cos α
PEMBAHASAN :
Perhatikan gambar berikut
Pada arah mendatar atau sumbu X, berlaku:
ΣFx = 0
T1 – fs = 0
T1 = fs
T1 = μs wA
ΣFx = 0
T1 – T sin α = 0
μs wA – T sin α = 0
μs wA = T sin α
Jawaban : B

Sebuah batu digantung dengan seutas tali pada langit-langit suatu ruang. Gaya oleh tali pada langit-langit T2 merupakan reaksi bagi tegangan tali T1.
SEBAB
Gaya-gaya T1 dan T2 sama besar, tetapi berlawanan arah.
PEMBAHASAN :
Gaya tali T2 merupakan reaksi bagi tegangan tali T3, bukan reaksi bagi tegangan tali T1. T1 merupakan reaksi bagi gaya berat w. Pernyataan Salah
Besar gaya T2 dan T1 sama besar namun berlawanan arah. Alasan benar
Jawaban : D
SEBAB
Pada benda diam tidak ada satupun gaya yang bekerja padanya
PEMBAHASAN :
Sesuai dengan konsep hukum I Newton ΣF = 0, pada benda diam resultan gaya yang bekerja pada benda adalah nol. Pernyataan Benar
Pada benda diam ada gaya yang bekerja pada benda, gaya berat, gaya normal yang jika dijumlahkan gaya keseluruhan pada benda diam akan bernilai nol. Alasan salah
Jawaban : C

- ½mg(sin θ1 – sin θ2)
- ½mg(sin θ1 + sin θ2)
- mg(sin θ1 – sin θ2)
- mg(sin θ1 + sin θ2)
- 2mg(sin θ1 – sin θ2)
PEMBAHASAN :


T = ½mg(sin θ1 + sin θ2)
Jawaban : B
- 600 N
- 660 N
- 720 N
- 780 N
- 3.600 N
PEMBAHASAN :


- 1 :
- 1 : 2
: 1
- 2 : 1
- 3 : 1






- 1,2 ms-2
- 1,6 ms-2
- 2,4 ms-2
- 3,0 ms-2
- 3,6 ms-2

- w + F cos θ
- w + F sin θ
- w – F sin θ
- w – F cos θ
- w







- 6,4
- 64
- 640
- 6400
- 64000






- M2 R
- MR
- MmR



- 1 m
- 4 m
- 3 m
- 5 m
- 2 m
PEMBAHASAN :
Diketahui:
m1 = 1 kg
m 2 = 4 kg
r = 6 kg
g di titik x = 0
Medan gravitasi di titik X sama dengan nol maka:
2r1 = 6 – r1
3r1 = 6
r1 = 2 m → jarak titik X dari benda bermassa 1 kg
Jawaban : E
PEMBAHASAN :
g1 = 4 N/kg
g2 = 12 N/kg
r1 = p
Maka besar jari-jari Bumi dapat dihitung sebagai berikut:
Jawaban A
- 10 N
- 9 N
- 8 N
- 7 N
- 6 N
PEMBAHASAN :
Diketahui:
wB = berat benda di Bumi = 12 N
mP (massa planet) = 3 x mB (massa Bumi)
rP (jari- jari planet) = 2 x rB (jari-jari Bumi)
Penyelesaian 1:
Berat benda di permukaan Bumi
wB = m . gB
12 N = m . gB
Penyelesaian 2:
Berat benda di Planet
wP = m . gP
Penyelesaian 3:
Substitusikan persamaan 1 dan 2
Maka berat benda di planet adalah 9 N.
Jawaban A
- 1 g
- 2 g
- 3,5 g
- 0,56 g
- 0,05 g
PEMBAHASAN :
Diketahui:
Jari-jari Bumi = R
Massa Bumi = M
Percepatan gravitasi di Bumi = g
Massa planet = mP = 5M
Jari-jari planet = rP = 3R
Maka percepatan gravitasi di planet dapat dihitung sebagai berikut:
Jawaban D
- 100 N
- 150 N
- 300 N
- 90 N
- 200 N
PEMBAHASAN :
Diketahui:
Jari-jari Bumi = R
Berat benda di permukaan Bumi = WB = 3.200 N
Berat benda di permukaan Bumi, berlaku rumus:
wB = mB . g
Berat Benda pada ketinggian 3R sebagai berikut:
wB’ = mB . g’
Jawaban E
Ada soal-soalnya yang lain endak?
banyak di search aja bab nya apa
Ok. Makasi banyak