DAFTAR ISI
Perilaku Menyimpang (non konformitas)
Semua tindakan manusia dalam kehidupan bermasyarakat dibatasi oleh aturan/norma yang berlaku. Perilaku seseorang yang bertentangan dengan aturan tersebut dikatakan perilaku menyimpang. Penyimpangan terhadap norma-norma yang berlaku di masyarakat disebut deviasi, sedangkan pelakunya disebut devian. Definisi perilaku menyimpang menurut para ahli:
Paul B. Horton
Mengatakan bahwa penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
Nasution
Penyimpangan sosial menurut Nasution adalah perbuatan yang menyimpang dan bertentangan dengan nilai-nilai kebaikan yang berlaku di dalam masyarakat.
Lewis coser
Mengatakan bahwa perilaku menyimpang merupakan bentuk dari penyesuaian budaya yang berlaku di masyarakat dengan perubahan sosial.
James W. van der Zanden
Perilaku menyimpang merupakan perilaku yang oleh sebagian besar orang dianggap sebagai hal negative dan di luar batas toleransi yang berlaku.
Teori-teori sosiologi tentang perilaku menyimpang
Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat dapat kita ketahui dari beberapa teori yang berlaku:
- Teori labelling
Menurut Edwin M. Lemert, seseorang berperilaku menyimpang karena proses labelling (julukan, cap atau merk) yang bersumber dari masyarakat atau dari lingkungan sosialnya.
- Teori hubungan diferensiasi
Menurut Edwin H. Sutherland, seseorang berperilaku menyimpang karena interaksi sosialnya dengan oarng lain yang berperilaku menyimpang.
- Teori anomi
Menurut Robert K. Merton, individu atau kelompok harus menyesuaikan diri dengan tujuan budaya di masyarakat dan beberapa penyesuaian bisa menjadi sebuah penyimpangan.
- Teori kontrol
Teori ini menyatakan bahwa penyebab terjadinya kejahatan/penyimpangan perilaku karena lemahnya ikatan individu terhadap norma yang berlaku di masyarakat.
- Teori konflik
Menurut Karl Marx, perilaku menyimpang muncul karena peran kelompok-kelompok yang berkuasa di masyarakat untuk melindungi kepentingan mereka.