Rangkuman Materi Perkembangan Setelah Perang Dunia II

Perkembangan Setelah Perang Dunia II

Perubahan Politik Dunia setelah Perang Dunia II

Setelah perang dunia II berakhir Amerika Serikat dan Uni Soviet menjadi dua negara adikuasa (super power). Kedua negara ini berusaha untuk saling memberi pengaruh dan berkuasa di dunia. Amerika Serikat dan Uni Soviet bersekutu di perang dunia II karena memiliki musuh yang sama yaitu Jepang, Jerman, dan Italia. Namun setelah perang dunia II berakhir dan musuh-musuhnya dapat dikalahkan Amerika Serikat dan Uni Soviet tidak sejalan karena masing-masing memiliki ideologi yang saling bertentangan. Amerika Serikat berpaham liberal-kapitalis sedangkan Uni Soviet berpaham sosialis-komunis, sehingga terjadilah perang dalam bentuk ketegangan sebagai perwujudan dari konflik-konflik kepentingan, supremasi, perbedaan ideologi antara blok barat (dipimpin Amerika Serikat) dan blok timur (dipimpin Uni Soviet). Ketegangan ini dikenal dengan sebutan Cold War (perang dingin).

Perang dingin terjadi diawali sejak pembagian Jerman menjadi dua wilayah yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur setelah perang dunia II. Hal ini berakibat pada pembagian kota Berlin menjadi Berlin Barat dan Berlin Timur. Berlin Barat dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis sedangkan Berlin Timur dikuasai oleh Uni Soviet.

Perkembangan Ekonomi Dunia setelah Perang Dunia II

Ekonomi dunia pernah mengalami krisis ekonomi (Malaisse), factor-faktor yang menyebabkan terjadinya krisis ini adalah:

  1. Kemiskinan yang merajalela akibat Perang Dunia II
  2. Hilangnya daerah-daerah pemasaran untuk barang-barang industry dan pertanian
  3. Kredit macet dimana-mana
  4. Kelebihan hasil produksi barang industry dan pertanian karena tidak terserap oleh daerah pemasaran sehingga harga-harga barang hasil produksi merosot tajam.

Dampak terjadinya Perang Dingin

Dampak positif

  1. Dengan munculnya negara super power maka perekonomian dunia banyak dikuasai oleh para pemegang modal sehingga mereka bersaing untk menginvestasikan modal mereka ke negara-negara berkembang.
  2. Tiap negara menjadi ikut terpacu untuk mengembangkan persenjataan sebagai pertahanan negaranya masing-masing.
  3. Isu-isu tentang HAM mulai diakui secara global sehingga demokrasi terus berkembang dan mulai hilangnya penindasan bagi kaum lemah.
  4. Perkembangan ilmu Pendidikan keruangangkasaan meningkat pesat karena mereka berlomba-lomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa dan kita menjadi tahu tentang tata surya.
  5. Teknologi modern menjadi tujuan nasional, pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan IPTEK di negara mereka.

Dampak negatif

  1. Masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya kemungkinan perang nuklir antara dua negara adikuasa.Untuk mencegah hal ini terjadi, Amerika Serikat membentuk NATO (1949) dan Uni Soviet membentuk Pakta Warsawa (1955).
  2. Terpecahnya Jerman menjadi menjadi 2 wilayah, karena adanya 2 paham yang berbeda. Jerman Barat menganut liberal dan Jerman Timur menganut komunis.

Perkembangan Gerakan Non Blok, Tatanan Dunia, Utara -Selatan, dan Globalisasi

Gerakan Non Blok (GNB) atau Non Aligned Movement (NAM) adalah organisasi dari negara yang tidak beraliansi dengan negara kuat manapun atau tidak memihak kepada blok barat dan blok timur. Penggagasnya yaitu:

  • Presiden Soekarno (Indonesia)
  • Presiden Josef Broz Tito (Yugoslavia)
  • Presiden Gamal Abdel Nasser (Mesir)
  • Perdana Menteri Pandit Jawaharlah Nehru (India)
  • Perdana Menteri Kwame Nkrumah (Ghana)

Tahun 1961 GNB mengadakan konferensi tingkat tinggi (KTT) di Beograd dan para anggota sepakat untuk melaksanakan prinsip-prinsip sebagai berikut:

  1. Mewujudkan perdamaian dunia berdasarkan prinsip-prinsip universal tentang kesamaan kedaulatan, hak dan martabat, antara negara-negara di dunia.
  2. Kemerdekaan nasional, kedaulatan, integritas wilayah, persamaan derajat, dan kebebasan setiap negara untuk melaksanakan pembangunan di budang sosial, ekonomi, dan politik.
  3. Kemerdekaan dan hak untuk menentukan nasib sendiri bagi bangsa-bangsa yang masih terjajah oleh bangsa lain.
  4. Menghormati hak asasi manusia dan kemerdekaan yang fundamental.
  5. Menentangimperialisme, kolonialisme, neokolonialisme, perbedaan warna kulit, termasuk zionis dalam segala bentuk, serta menentang segala bentuk ekspansi, dominasi dan pemusatan kekuatan.
  6. Menolak pembagian dunia atas blok atau persekutuan militer yang saling bertentangan satu sama lainnya, menarik semua kekuatan militer asing dan mengakhiri pangkalan asing.
  7. Menghormati batas-batas wilayah internasional yang sah dan telah diakui serta menghindari campur tangan atas urusan dalam negeri negara-negara lain.
  8. Menyelesaikan persengketaan secara damai.
  9. Mewujudkan suatu tata ekonomi dunia baru.
  10. Memajukan Kerjasama internasional berdasarkan asas persamaan derajat.

Tujuan Gerakan Non Blok diatur dalam deklarasi Havana tahun 1979 yaitu:

Menjamin ‘kemerdekaan kedaulatan, integritas, territorial nasional dan keamanan negara-negara non blok’ dalam perjuangan mereka melawan kolonialisme, imperialisme, apartheid, neokolonialisme, rasisme, dan semua bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi asing, tanpa campur tangan dalam urusan internal negara lain, menentang semua bentuk blok politik dan Kerjasama internasional berdasarkan persamaan hak.

ASEAN

Perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara atau Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi dari negara-negara di Kawasan Asia Tenggara yang didirikan di Bangkok tanggal 8 Agustus 1967. ASEAN dibentuk oleh wakil dari lima negara, yaitu:

  1. Adam Malik (Indonesia)
  2. Tun Abdul Rajak (Malaysia)
  3. Thanat Khoman (Thailand)
  4. Rajaratnam (Singapura)
  5. Narcisco Ramos (Filipina)

Tujuan berdirinya ASEAN sesuai Deklarasi Bangkok yang ditandatangani oleh kelima Menteri Luar Negeri pada tanggal 8 Agustus 1967 sebagai berikut:

  1. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta mengembangkan kebudayaan dikawasan ini melalui usaha bersma dalam semangat kebersamaan dan persahabatan untuk memperkokoh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.
  2. Untuk meningkatkan perdamaian dan stabilita regional dengan jalan menghormati keadilan dan ketertiban hukum dalam hubungan antar negara di Kawasan ini serta mematuhi prinsip-prinsip PIagam PBB.
  3. Untuk meningkatkan Kerjasama yang aktif dan saling membantu dalam masalah-masalah yang menjadi kepentingan Bersama dibidang ekonomi, sosial, Teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
  4. Untuk saling memberi bantuan dalam bentuk sarana pelatihan dan penelitian dalam bidang-bidang Pendidikan, profesi, Teknik, dan administrasi.
  5. Untuk bekerja sama secara efektif guna meningkatkan pemanfaatan pertanian dan industry, perluasan perdagangan dan pengkajian masalah-masalah komoditi internasional, perbaikan sarana-sarana pengangkutan, dan komunikasi, serta taraf hidup rakyatnya.
  6. Untuk memelihara Kerjasama yang erat dan berguna dengan organisasi-orgasnisasi internasional dan regional dengan tujuan serupa yang ada dan untuk menjajaki segala kemungkinan untuk saling bekerja sama secara arat antara mereka sendiri.

MEE

Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) atau European Economic Community (EEC) merupakan salah satu bentuk Kerjasama ekonomi regional dari negara-negara di Kawasan Eropa barat. Didirikan berdasarkan Perjanjian Roma yang ditandatangani tanggal 25 Maret 1957.

Tujuan penting pembentukkan MEE sebagai berikut:

  1. Menjalin Kerjasama ekonomi, memperbaiki taraf hidup, dan memperluas lapangan kerja.
  2. Memajukan perdagangan dengan adanya jaminan persaingan bebas yang sehat.
  3. Menghapuskan semua rintangan yang menghambat lajunya perdagangan internasional.
  4. Mengembangkan hubungan internasional dengan negara-negara selain anggota MEE denganmembentuk pasar Bersama Eropa.

Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)

APEC merupakan forum Kerjasama ekonomi negara-negara di Asia Pasifik yang didirikan di Canberra tahun 1989. Pembentukkan APEC dicetuskan oleh PM Australia yang bernama Robert Hawke. Faktor-faktor yang melatarbelakangi terbentuknya APEC:

  1. Dinamika proses globalisasi sehingga mendorong perekonomian negara-negara di kawasan Asia Pasifik menjadi saling membutuhkan satu sama lain.
  2. Perubahan konstelasi politik dunia memunculkan kelompok-kelompk perdagangan seperti NAFTA.
  3. Perubahan besar dibidang politik dan ekonomi yang terjadi di Uni Soviet dan Eropa Timur.
  4. Kekhawatiran gagalnya perundingan Putaran Uruguay menimbulkan ketidakpastian perekonomian dunia.

Kerjasama Utara Selatan

Penyebutan istilah Utara dan Selatan pada bahasan kali ini bermakna ekonomis bukan bermakna geografis. Utara berarti kelompok negara-negara maju yaitu negara di kawasan Eropa Barat, Amerika, dan Kanada. Sedangkan Selatan berarti kelompok negara-negara berkembang yaitu negara yang berada di wilayah Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Perbedaan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya  antara Utara dan Selatan membentuk hubungan kerjamsama yang saling membutuhkan. Negara-negara utara memiliki kelebihan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi namun terbatas pada sumber daya alam. Sedangkan negara-negara selatan memiliki sumber daya alam yang melimpah tapi penguasaan teknologinya terbatas untuk mengolah sumberdaya alamnya. Negara-negara utara memiliki tingkat ekonomi yang sudah maju sedangkan negara-negara selatan tingkat ekonominya masih lemah.

Kerjasama ini diperkuat dengan diselenggarakannya KTT GNB XI di Jakarta tahun 1992 tentang kemitraan bagi perkembangan, negara selatan menginginkan agar komposisi harga yang adil dari penjualan komoditas. Kemudian GNB ikut memperkuat komitmen terhadap proses pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang.

Sebelumnya Rangkuman Materi Kemerdekaan Indonesia
Selanjutnya Rangkuman Materi Konsep Dasar Sosiologi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You cannot copy content of this page