Rangkuman Materi Konsep Dasar Sosiologi

Konsep Dasar Sosiologi

Pengertian sosiologi

Sosiologi secara etimologis berasal dari bahasa latin yaitu socius berarti kawan dan logos berarti ilmu atau pengetahuan, dikemukakan pertama kali dalam buku yang berjudul Cours De Philosophie Positive karangan August Comte (1798-1857). Dikutip dari Encyclopaedia Britannica tahun 2015, sosiologi adalah ilmu sosial yang mempelajari masyarakat, interaksi, dan proses yang melestarikan dan mengubahnya.

Pengertian sosiologi menurut beberapa ahli:

  1. Soerjono Soekanto

    Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi kehidupan kemasyarakatan. Lebih bersifat umum dan bertujuan untuk mendapatkan pola umum pada kehidupan masyarakat.

  1. Allan Johnson

    Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku masyarakat dalam suatu system sosial dan bagaimana cara system sosial tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana orang yang berada didalamnya juga dapat mempengaruhi system tersebut.

  1. Pitirim Sorokin
    • Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.
    • Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik gejala sosial dan non sosial.
    • Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial.
    • Contoh gejala sosial yaitu: gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral. Gejala non sosial contohnya gejala geografi.
  1. Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi

    Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial kemasyarakatan termasuk perubahan sosialnya.

  1. Max Weber

    Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana memahami tindakan sosial. Tindakan sosial merupakan tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan dan berorientasi pada perilaku orang lain.

  1. Roucek dan Warre

    Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia dalam suatu kelompok.

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang membahas dan mempelajari kehidupan keseharian manusia dalam masyarakat berdasarkan pola-pola yang rasional, empiris, dan bersifat umum.

Kronologi sejarah perkembangan ilmu sosiologi

  • Perkembangan awal sosiologi (abad ke-5 sampai akhir abad ke-14)

    Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan yang berkembang paling muda dibandingkan ilmu-ilmu sosial lainnya. Pada awalnya para filsuf Yunani kuno (Socrates, Plato, dan Aristoteles) beranggapan bahwa masyarakat terbentuk dengan sendirinya tanpa ada yang bisa mencegah, dalam hal perkembangan maupun kemundurannya. Termasuk para pemikir seperti Agustinus, Avicenna, dan Thomas Aquinas mengatakan bahwa nasib masyarakat harus diterima sebagai bagian dari kehendak Tuhan. Pada masa ini belum terpikirkan tentang perubahan di masyarakat dan factor-faktor yang mempengaruhinya.

  • Abad pencerahan (abad ke-17 sampai abad ke-18)

    Pada abad ini perkembangan ilmu pengetahuan berkembang pesat dan revolusi industry juga revolusi sosial terjadi di beberapa negara maju. Sehingga dengan cepat struktur /tatanan dalam masyarakat lama berganti dengan tatanan masyarakat baru.

    Perubahan yang terjadi dimasyarakat ini menggugah para pemikir untuk menganalisis sehingga dapat dijelaskan secara ilmiah. Francis Bacon (Inggris), Rene Descartes (Perancis), dan Wilhelm Leibnitz (Jerman), ketiga tokoh ini menekankan pentingnya metode ilmiah untuk mengamati masyarakat.

  • Gejolak abad revolusi

    Perubahan akibat revolusi berdampak sangat besar terhadap tatanan kehidupan masyarakat yang sudah bertahan selama ratusan tahun. Hak para bangsawan dan rohaniwan disetarakan haknya dengan masyarakat biasa, kekuasaan raja yang mutlak sekarang harus memimpin berdasarkan undang-undang. Hal ini ada yang disertai peperangan, pemberontakan, dan kerusuhan. Oleh karena itu, para ilmuwan mencoba untuk menganalisis secara rasional dan ilmiah agar dampak negative dari perubahan di masyarakat dapat diantisipasi.

Ruang Lingkup Sosiologi

Pokok bahasan sosiologi

  1. Fakta sosial

    Menurut Durkheim fakta sosial adalah semua cara bertindak, berpikir, dan merasa yang ada diluar individu, bersifat memaksa, dan umum. Contohnya di sekolah ada peraturan yang harus dipatuhi seperti murid harus datang tepat waktu, harus memakai seragam, dan bersikap hormat kepada guru.

  2. Tindakan sosial

    Tindakan sosial menurut Max weber merupakan tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan dan berorientasi pada perilaku orang lain. Contohnya menanam bunga sebagai hobi bukan tindakan sosial, apabila menanam bunga untuk mengikuti lomba sehingga mendapat perhatian orang lain merupakan tindakan sosial.

  3. Khayalan sosiologi

    Khayalan sosiologi merupakan suatu cara untuk memahami apa yang tejadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia. Menurut Wright Mils, khayalan sosiologi membantu kita untuk memahami sejarah masyarakat, Riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya.

  4. Realitas sosial

    Realitas sosial adalah pengungkapan berbagai tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga. Pengungkapan ini harus mengikuti aturan-aturan ilmiah dan dibuktikan secara ilmiah juga objektif.

Hakikat sosiologi

  1. Sosiologi merupakan bagian dari ilmu sosial
  2. Sosiologi dibangun atas prinsip-prinsip atau hukum-hukum dasar
  3. Sosiologi sebagai disiplin ilmu yang bersifat kategoris
  4. Sosiologi merupakan jenis ilmu murni dan terapan
  5. Sosiologi ilmu yang bersifat abstrak bukan konkret
  6. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola umum
  7. Sosiologi ilmu pengetahuan yang umum
  8. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional

Objek kajian sosiologi

Objek kajian sosiologi adalah masyarakat dengan memperhatikan hubungan antar manusia dan proses sebab akibat yang ditimbulkan dari hubungan tersebut.

Ciri-ciri sosiologi

  • Empiris: berdasarkan pada observasi dengan menggunakan akal sehat dan indera sehingga tidak spekulatif
  • Teoritis: disusun kesimpulan dari hasil observasi untuk menghasilkan keilmuan
  • Kumulatif: disusun berdasarkan teori-teori yang sudah ada dari penelitian sebelumnya
  • Non etis: tidak mempersoalkan baik buruk tapi lebih mengedepankan fakta dari fenomena yang terjadi
Sebelumnya Rangkuman Materi Perkembangan Setelah Perang Dunia II
Selanjutnya Rangkuman Materi Interaksi Sosial, Nilai, dan Norma

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You cannot copy content of this page