Halo selamat datang di semester 2. Bab awal kimia semester 2 untuk kelas 11 adalah asam basa. Di SMP mungkin kalian sudah belajar sedikit mengenai asam basa kali ini kita mau bantu kamu dengan membuat rangkuman materi dan contoh soal asam basa dan titrasi. Kumpulan pertanyaan tentang asam dan basa berikut pembahasan asam basa. Jika ingin lebih paham kita buatkan juga video pembelajarannya disini dan terakhir coba latihan soal asam basa yah. Selamat belajar
DAFTAR ISI
Rangkuman Materi Teori Asam Basa, Menghitung pH, Titrasi
Teori Asam Basa
Teori Arhenius
HCl(aq) ® H+ (aq) + Cl–(aq)
KOH (aq) ® K+(aq) + OH(aq)
Teori Bronsted-Lowry
Asam : Zat yang bertindak sebagai donor/pemberi proton (H+)
Basa : Zat yang bertindak sebagai akseptor/penerima proton (H+)


Teori Lewis
Asam : Zat yang bertindak sebagai akseptor/penerima pasangan elektron
Basa : Zat yang bertindak sebagai donor/pemberi pasangan elektron
Contoh:
NH3(g) + BF3(g) ® H3N–BF3(s)
Dalam reaksi tersebut, BF3 bertindak sebagai akspetor pasangan elektron
Asam
Terbagi menjadi dua:
Asam Kuat
Mengalami ionisasi sempurna dalam air
Memiliki derajat ionisasi (α) = 1
Contohnya: H2SO4, HCl, HBr, HI, HNO3, HClO4
Rumus penentuan pH:
[H+] = a. Ma
Ket : a = valensi asam (jumlah H+)
Ma = Molaritas Asam
pH = – log [H+]
Jika [H+] = 10-a maka pH = a
Jika [H+] = b. 10-a maka pH = a – log b
Asam Lemah
Mengalami ionisasi sebagian dalam air
Memiliki derajat ionisasi 0<α<1, rumus menentukan α:
Contohnya : HCN, HF, H3PO4, CH3COOH, dll
Rumus penentuan pH:
pH = – log [H+]
Jika [H+] = 10-a maka pH = a
Jika [H+] = b. 10-a maka pH = a – log b
BASA
Basa Kuat
Mengalami ionisasi sempurna dalam air
Memiliki derajat ionisasi (α) = 1
Contohnya : LiOH, KOH, NaOH, RbOH, CsOH, Ca(OH)2, Sr(OH)2, Ba(OH)2
Rumus penentuan pH:
[OH–] = b. Mb
Ket : b = valensi basa(jumlah OH–)
Mb = Molaritas Basa
pOH = – log [OH–]
Jika [OH–] = 10-a maka pOH = a
Jika [OH–] = b. 10-a maka pOH = a – log b
pH = 14 – pOH
Basa Lemah
Mengalami ionisasi sebagian dalam air
Memiliki derajat ionisasi 0<α<1, rumus menentukan α :
Contohnya : NH4OH, AgOH, Fe(OH)2, Fe(OH)3, Mg(OH)2,dll
Rumus penentuan pH:
pOH = – log [OH–]
Jika [OH–] = 10-a maka pOH = a
Jika [OH–] = b. 10-a maka pOH = a – log b
pH = 14 – pOH
TITRASI
- Merupakan metode analisis kuantitatif untuk menentukan kadar suatu larutan.
- Jika zat yang akan ditentukan kadarnya adalah larutan asam maka harus dititrasi oleh larutan basa, begitu pula sebaliknya.
Perhitungan Titrasi
- Perhitungan titrasi berguna menentukan konsentrasi larutan asam / basa yang diperolehdari hasil titrasi pada keadaan titik ekuivalen.
- Titik ekuivalen terjadi pada saat asam tepat bereaksi dengan basa, dan sebaliknya.Berlaku hubungan:
Jumlah gram ekuivalen (grek) asam = Jumlah gram ekuivalen (grek) basa
Dengan :
Jumlah grek asam = Va x Na
Jumlah grek basa = Vb x Nb
Na = Normalitas Asam (N), Va = Volume asam (L)
Nb = Normalitas Basa (N), Vb = Volume basa (L)
- Sehingga berlaku hubungan:
Va x Na = Vb x Nb
- Hubungan normalitas dan molaritas
Na = Ma x a
Nb = Mb x b
- Sehingga berlaku hubungan:
Va x Ma x a = Vb x Mb x b
Dengan :
Ma = molaritas asam;
a = valensi asam/jumlah ion H+
Mb = molaritas basa;
b = valensi basa/jumlah ion OH–
Video Pembelajaran Asam Basa & Titrasi Kelas XI
- AsBas Part 1
- AsBas Part 2
- AsBas Part 3
- Titrasi Part 1
- Titrasi Part 2
- Titrasi Part 3
Contoh Soal Asam Basa dan Titrasi dan Pembahasannya
PEMBAHASAN :
Dengan menggunakan suatu alat yang dapat membedakan mana asam atau basa yang disebut indikator
B. Jelaskan persyaratan suatu zat dapat digunakan sebagai indikator asam-basa
PEMBAHASAN :
A. suatu bahan atau alat yang dapat menentukan sifat asam / basa suatu larutan
B. persyaratan suatu zat dapat digunakan sebagai indikator yaitu memiliki warna yang berbeda ketika dimasukan ke dalam larutan asam atau ke larutan basa
PEMBAHASAN :
Kembang sepatu
Kol ungu
Kunyit
Daun pandan
Bunga kertas
PEMBAHASAN :
Asam : Zat yang dimasukan ke dalam air akan menghasilkan ion H+
Contoh :
Asam
HCl → H+ + Cl–
Basa
NaOH → Na+ + OH–
Basa : Zat yang dimasukan ke dalam air akan menghasilkan ion OH–
a. CH3COOH(aq) →
b. H2CO3(aq) →
c. HNO3(aq) →
d. NH4OH(aq) →
e. Ca(OH)2 →
PEMBAHASAN :
a. CH3COOH(aq) → CH3COO–(aq) + H+(aq)
b. H2CO3(aq) → 2H+(aq) + CO32-(aq)
c. HNO3(aq) → H+(aq) + NO3(aq)
d. NH4OH(aq) → NH4+(aq) + OH–(aq)
e. Ca(OH)2 → Ca2+(aq) + 2OH–(aq)
PEMBAHASAN :
Asam lemah : asam yang derajat ionisasinya lebih kecil dibanding asam kuat atau kurang terurai dan sedikit menghasilkan ion H+ dalam larutannya
Asam kuat : asam yang derajat ionisasinya besar atau mudah terurai dan banyak menghasilkan ion H+ dalam larutannya
PEMBAHASAN :
Asam : pemberi/donor proton (H+)
Basa : penerima/akseptor proton (H+)
Tentukan spesi yang bertindak sebagai asam dan basa dan pasangan asam-basa konjugasinya
a. H2O(l) + NH3(aq) ⇔ NH4+ (aq) + OH‑(aq)
b. H2PO4– (aq) + H2O(l) ⇔ H3PO4(aq) + OH–(aq)
c. HPO42- (aq) + H2O(l) ⇔ PO43-(aq) + H3O+(aq)
d. HCN (aq) + H2O(aq) ⇔ CN–(aq) + H3O+(aq)
e. NH3(l) + NH3(l) ⇔ NH4+(l) + NH2–(l)
PEMBAHASAN :
Asam : Penerima/akseptor pasangan elektron
Basa : Pemberi/donor pasangan elektron
Contoh:
NH3 + BF3 → NH3BF3
Basa asam
NH3 memberikan pasangan elektron bebasnya ke BF3 yang tidak oktet
PEMBAHASAN :
Kelebihan Arrhenius : mampu menjelaskan proses netralisasi lebih baik dibanding teori-teori sebelumnya
Kelebihan Brosted-Lowry : Dapat menjelaskan basa yang tidak memiliki ion OH– dan tidak terbatas pada pereaksi air.
Kelebihan Lewis : Dapat menjelaskan asam yang tidak memiliki ion H+, dapat menjelaskan asam basa tanpa ada H+ dan OH–
a. CH3COOH
b. NaOH
PEMBAHASAN :
a. CH3COOH = bersifat asam. Basa konjugasinya adalah CH3COO–
b. NaOH = bersifat basa. Asam konjugasinya adalah Na+
PEMBAHASAN :
Bersifat asam dengan melepaskan 1H+
H2PO4– → HPO42-
Bersifat basa dengan menerima 1 H+
H2PO4– → PO42-
HCO3–(aq) + H2O(l) ⇔ CO32-(aq) + H3O+(aq)
HCO3–(aq) + H2O(l) ⇔ H2CO3(aq) + OH–(aq)
Tentukan pasangan asam-basa konjugasi pada reaksi di atas
CO2(g) + H2O(l) ⇔ H2CO3(aq)
Gambarkan struktur Lewis dari reaksi tersebut. Jelaskan manakah molekul yang bertindak sebagai asam dan sebagai basa
Yang bertindak sebagai asam yaitu CO2 karena menerima pasangan elektron sedangkan yang bertindak sebagai basa yaitu H2O karena memberikan 1 pasangan elektron
PEMBAHASAN :
Tidak mampu menjelaskan reaksi asam basa yang tidak melibatkan proton (H+)
PEMBAHASAN :
Kw = [H+].[OH–]
10-12 = [H+].[OH–]
Reaksi swaionisasi air
H2O ⇔ H+ + OH–
Karena koefisiennya sama maka, [H+] = [OH–]
10-12 = [H+].[H+]
10-12 = [H+]2

Maka [OH–] = 10-6 M
a. Larutan H2SO4 0,1 M
b. 100 mL larutan Ba(OH)2 5 x 10-4 M
c. Larutan HBrO 0,1 M Ka = 4 x 10-9
d. Larutan NH3 0,1 M Kb = 10-5

Tentukan:
a. Asam yang paling kuat dan yang paling lemah
b. Urutan kekuatan asam dari yang paling lemah ke yang paling kuat
PEMBAHASAN :
- Rumusan [H+] untuk asam lemah yaitu [H+] = , dimana nilai Ka berbanding lurus dengan [H+], semakin besar Ka maka [H+] semakin besar artinya semakin kuat asamnya begitu pula sebaliknya. Jadi untuk menentukan mana yang paling kuat berarti Ka yang paling besar yaitu HIO3 (Ka = 1,6 x 10-1). Sedangkan yang paling lemah berarti nilai Ka nya kecil yaitu HbrO (Ka = 2,3 x 10-9)
- Asam dari yang paling lemah ke yang paling kuat (Ka kecil ke Ka besar)
HBrO – C6H5COOH – HF – HClO2 – HIO3
a. Ba(OH)2 0,0005 M
b. HCl 0,02 M
c. CH3COOH 0,1 M (Ka = 10-5)
d. NH3 0,1 M (Kb = 10-5)
e. HF 0,1 M (Ka = 8,1 x 10-4)
PEMBAHASAN :
Misal :
Volume HCl = v mL
Volume H2SO4 = v mL
maka nH+total = nH+1 + nH+2
nH+1 dari HCl
nH+1 = a . Ma. V = 1 x 10-1 . V = 10-1 V
nH+2 dari H2SO4
nH+2 = a . Ma.V = 2 x 10-1 V
nH+total = nH+1 + nH+2 = 0,1V + 0,2V = 0,3V
[H+] = n/V total = 0,3 V/ (V +V) = 0,3/2 = 0,15 = 1,5 x 10-1
pH = 1 – log 1,5
PEMBAHASAN :
Agar warna larutan berwarna HIn maka pH larutan harus lebih kecil dari pKa dan jika ingin berwarna In– maka pH larutan harus lebih besar dari pKa. Jika Ka = 10-5 maka pKa nya = 5. Untuk berwarna merah (HIn) maka pHnya harus lebih kecil dari 5 (pH < 5). Sedangkan untuk berwarna kuning (In–) maka pHnya harus lebih besar dari 5 (pH > 5)
PEMBAHASAN :
Jika menghasilkan warna yang sama maka pH kedua larutan sama, artinya [H+] nya sama
PEMBAHASAN :
Dengan penambahan Metil merah = Jingga artinya pHnya diantara 4,4 – 6,2 (perpaduan warna)
Dengan penambahan metil jingga = kuning, artinya pHnya > 4,4
Jika dibuat diagramnya
pH berada pada rentang : 4,4 < pH < 6,2
Jika ditambah BTB maka akan ada dua kemungkinan:
Jika pHnya < 6 maka berwarna kuning
Jika pHnya 6 < pH < 6,2 maka warnanya akan hijau
a. CH3COOH 0,1 M (Ka = 10-5)
b. NaOH 0,01 M
c. Air murni
- Apa warna larutan CH3COOH 0,1 M ( Ka = 10-5) jika ditetesi ketiga indikator di atas?
- Jika suatu larutan berwarna hijau dengan penambahan BTB. Apa larutan tersebut jika ditambah PP
- Jika suatu larutan ditambah metil jingga berwarna merah, apa warna larutan jika ditetesi bromtimol biru?
PEMBAHASAN :
pH sebelum dicampur
pH H2SO4 (asam kuat)
[H+] = a. Ma = 2 . 10-1 M
pH = 1 – log 2
pH KOH (basa kuat)
[OH–] = b. Mb = 1 . 10-1 M
pOH = 1, pH = 14 – 1 = 13
PH sesudah dicampur
n H2SO4 = M x V = 0,1M x 100 ml = 10 mmol
n KOH = M x V = 0,1M x 100 ml = 10 mmol
PEMBAHASAN :
[H+] dari larutan dengan pH = 1 yaitu 10-1 M
[OH–] dari larutan dengan pH = 13 atau pOH = 14 -13 = 1 yaitu 10-1 M
Reaksikan H+ dengan OH–
nH+ = M x V = 10-1 x 100 ml = 10 mmol
nOH– = M x V = 10-1 x 50 ml = 5 mmol
PEMBAHASAN :
Menggunakan rumus netralisasi
a.Ma. Va = b. Mb. Vb
2.0,5M. 50 ml = 1. 1 M. Vb
Vb = 50 ml
PEMBAHASAN :
Menggunakan rumus netralisasi
a.Ma.Va = b. Mb.Vb
1. Ma. 5 mL = 2 . 0,001 M. 20 mL
Ma = 0,04/5 = 0,008 M
PEMBAHASAN :
Menggunakan rumus netralisasi
a.Ma.Va = b.Mb. Vb
1.0,05 M. 10 mL = 2. Mol basa
Mol b = 0,25 mmol
Gr = mol x Mr = 0,25 mmol x 74 = 18,5 mgram = 0,0185 gram
PEMBAHASAN :
PEMBAHASAN :
Menggunakan rumus netralisasi
a.Ma.Va =b.Mb.Vb
2.0,1 M. 10 mL = 1. Mb. 50 mL
Mb = 2/50 = 0,04 M
PEMBAHASAN :
Menggunakan rumus netralisasi
a.Ma.Va =b.Mb.Vb
2. 0,3 M. 25 cm3 = 1. 0,1 M. Vb
Vb = 15/0,1 = 150 cm3
Reaksi yang terjadi:
Mol NaOH = M x V = 0,3 M . x cm3 = 0,3x mmol
Mol MgCl2 = M x V = 0,2 M . 75 cm3 = 15 mmol
Agar tepat habis bereaksi maka NaOH & MgCl2 harus habis
Mula2 0,3 x 15 – –
Reaksi 0,3x 0,15x – 0,15x 0,3x +
Sisa – 15 – 0,15x 0,15x 0,3x
15 – 0,15x = 0 (habis bereaksi)
15 = 0,15x
x =15/0,15 =100 cm3 (volume NaOH)
Menentukan gram Mg(OH)2
n Mg(OH)2 = 0,15x = 0,15.100 = 15 mmol = 0,015 mol
Gr = n x Mr = 0,015 mol x 58 = 0,87 gram
PEMBAHASAN
Menggunakan rumus titrasi
a.Ma.Va = b.Mb.Vb
0,1 M. 25 mL = 1. Mb. 29 mL
Mb = 2,5/ 29 = 0,086 M
Fe(s) + 2HCl(aq) → FeCl2(aq) + H2(g)
Sumber Soal : Kelas XI Penerbit Erlangga Pengarang Unggul Sudarmo
Kumpulan Soal Esai Ulangan Asam Basa Dengan Pembahasannya
PEMBAHASAN :
Pasangan asam- basa konjugasi adalah teori yang di cetuskan oleh Bronsted-Lowry. Dimana asam adalah zat yang memberikan/donor proton(H+) sehingga di akhir akan berkurang 1 H+. Sedangkan basa adalah penerima/akseptor proton(H+) sehingga di akhir akan bertambah 1H+. Jika dilihat dari reaksinya:
H2SO4 berkurang 1H+ menjadi HSO4– sehingga H2SO4 bersifat asam sedangkan HSO4– akan bersifat basa atau menjadi basa konjugasi
HCOOH bertambah 1H+ menjadi HCOOH2+ sehingga HCOOH bersifat basa sedangkan HCOOH2+ akan bersifat asam atau menjadi asam konjugasi
Maka pasangan asam-basa konjugasinya adalah H2SO4 – HSO4–
Soal No.46
PEMBAHASAN :
Mr H2SO4 = (1 x 2 + 32 x 1 + 16 x 4) = 98
Menentukan molaritas H2SO4
Menentukan pH
Karena H2SO4 merupakan asam kuat maka rumusannya:
[H+] = a. Ma = 2. 0,4 M = 0,8 M = 8 x 10-1 M
pH = – log[H+] = – log 8 x 10-1 M = 1 – log 8
PEMBAHASAN :
NH4OH merupakan basa lemah sehingga terionisasi sebagian. Untuk menentukan derajat ionisasinya menggunakan rumusan:
Diketahui trayek perubahan warna indikator sebagai berikut:
- terhadap indikator metil jingga memberi warna kuning
- terhadap indikator bromkresol hijau memberi warna biru
- terhadap indikator bromtimol biru memberi warna biru
- terhadap indikator fenolphtalein tidak memberi warna.
Perkiraan pH sampel air tersebut adalah….
PEMBAHASAN :
Dalam mengerjakan soal ini cukup melihat posisi warna yang diperlihatkan dengan pH nya. Jika warna yang diperlihatkan berada di kanan, maka pHnya di atas angka yang kanan. Jika warna yang diperlihatkan di kiri maka pHnya di bawah angka yang kiri. Jika warnanya perpaduan warna kiri kanan. maka PH nya berada di rentan angka kiri kanan.
- sampel air dengan metil jingga memberi warna kuning artinya pH di atas 4,4
- sampel air dengan bromkresol hijau memberi warna biru artinya pH di atas 5,4
- sampel air dengan bromtimol biru memberi warna biru artinya pH di atas 7,6
- sampel air dengan metil fenolphtalein tidak memberi warna artinya pH di bawah 8,3
Jika lebih darinya ada lebih dari satu ambil angka yang terbesar. Dari data tersebut lebih darinya ada 3 yaitu diatas 4.4, di atas 5.4, di atas 7.6. Sehingga diambil diatas 7.6 dan di bawah 8.3. jika dituliskan menjadi
7.6 < pH < 8.3
PEMBAHASAN :
K2O merupakan oksida basa. Jika direaksikan dengan air maka akan menghasilkan larutan basa KOH.
K2O + H2O → 2KOH
Dalam netralisasi berlaku
mol H+ = mol OH+
a.Ma.Va = b.Mb.Vb (a = valensi asam/jumlah H+, b = valensi basa/jumlah OH–)
2. 0,1 M. 30 ml = 1. Mb. 25 ml
n KOH = M x V = 0,24 x 1 L = 0,24 mol
n K2O = 1/2 x 0,24 mol = 0,12 (dihitung lewat perbandingan dengan koefisien)
Gr K2O = n x Mr = 0,12 x 94 = 11,28 gr
Maka kadarnya:
PEMBAHASAN :
Dalam reaksi penetralan berlaku:
mol H+ = mol OH–
Karena H+ berasal dari dua zat asam yaitu HBr dan H2SO4 maka perlu dicari mol H+ total
Dalam menentukan mol H+ dari H2SO4 dikali 2 karena valensi asamnya/jumlah H+ nya = 2
maka volume basanya
mol H+ = mol OH–
30 mmol = b.Mb.Vb
30 =1. 0,2 M. Vb
PEMBAHASAN :
Dalam netralisasi berlaku:
mol H+ = mol OH–
a.Ma.Va = b.Mb.Vb
1. 0,4 M. 100 = 2. n ( n = Mb. Vb)
n = 20 mmol = 2 x 10-2 mol
Menentukan Mr menggunakan rumusan
Menentukan Ar M
Mr M(OH)2 = Ar M x 1 + Ar O x 1 + Ar H x 2
158 = Ar M + 16 + 1 x 2
Ar M = 158 – 18 = 140
PEMBAHASAN :
Menentukan asam konjugasi berarti HCO3– nya sendiri bersifat basa. Pertanyaan ini berdasarkan teori asam basa Bronsted-Lowry. Basa menurut Bronsted-Lowry merupakan penerima proton (H+) sehingga untuk menentukan asam konjugasinya maka basa perlu ditambah 1H+. Sehingga Asam konjugasi dari HCO3– adalah H2CO3
PEMBAHASAN :
CaO merupakan oksida basa yang jika direaksikan dengan air akan menghasilkan basanya
CaO + H2O → Ca(OH)2
Menentukan mol masing-masing
n Ca(OH)2 akan sama dengan nCaO karena koefisiennya sama
nCa(OH)2 = 0,1 mol
Mereaksikan Ca(OH)2 dengan HCl
mol HCl = 0,1 M x 1 l = 0,1 mol
Ca(OH)2 + 2HCl → CaCl2 + 2H2O
mula2 0,1 0,1 – –
reaksi 0,05 0,1 – 0,05 0,1 +
sisa 0,05 – 0,05 0,1
Karena yang bersisa adalah Ca(OH)2 maka pH campuran akan bersifat basa, karena termasuk basa kuat maka rumusannya
[OH–] = b.Mb = 2. 0,05 M = 0,1 M = 10-1 M
pOH = 1
pH = 14 – 1 = 13
PEMBAHASAN :
Karena NaOH merupakan basa maka pH kita ubah ke pOH
pOH = 14 – pH = 14 – 12 = 2
[OH-] = 10-2
Karena basa kuat maka rumusannya
[OH-] = b. Mb
Gr = 160 x 10-2 = 1,6 gram
PEMBAHASAN :
Menentukan Molaritas KOH setelah pengencaran menggunakan rumus pengenceran
M1. V1 = M2. V2
0,01 M . 0,2 L = M2 . 2 L
Maka pH setelah pengenceran adalah
[OH–] = b. Mb = 1 x 10-3 M = 10-3 M
pOH = 3
pH = 14 – pOH = 14 – 3 = 11
PEMBAHASAN :
Menentukan Ka dapat menggunakan rumus:
Ka = α2 . M
Ka = (1%)2 . 0,1 M = (0,01)2 . 0,1
Ka = 10-4 . 0,1 = 10-5
PEMBAHASAN :
Menentukan molaritas NaOH
Menentukan pH NaOH (basa kuat)
[OH-] = b. Mb = 1 x 10-2 M = 10-2 M
pOH = 2
pH = 14 – pOH = 14 – 2 = 2
PEMBAHASAN :
Diketahui:
n HCl = M x V = M x 150 ml = 150M mmol = 150 x 10-3 M mol = 0,15M mol
pH = 7 tercapai jika HCl (asam kuat) dan Ca(OH)2 (basa kuat) habis bereaksi
Maka nilai M adalah
0,015 – 0,075M = 0
0,015 = 0,075M
- konsentrasi H+ di dalam larutan basa yang diketahui [OH–] = 10-3 M
- konsentrasi OH– di dalam larutan asam yang memiliki pH = 4 – log 3
PEMBAHASAN :
- Menentukan [H+] di dalam larutan basa yang diketahui [OH–] = 10-3 M
Rumusan Kw yaitu:
Kw = [H+][OH–] 10-14 = [H+]. 10-3
- Menentukan [OH–] di dalam larutan asam yang memiliki pH = 4 – log 3
Karena pH = 4 – log 3, maka [H+] = 3.10-4 M
Rumusan Kw yaitu:
Kw = [H+][OH–] 10-14 = 4.10-3 . [OH–]
PEMBAHASAN :
Menentukan nilai [OH–]
[OH–] = α. Mb = 0,1. 0,2 = 0,02 M
Menentukan nilai Kb
Kb = α2 . Mb
Kb = (0,1)2 . 0,2 = 0,01 . 0,2 = 0,002 = 2 x 10-3
PEMBAHASAN :
Menentukan nilai α
PEMBAHASAN :
Menentukan molaritas larutan
Menentukan pH
Karena Ca(OH)2 merupakan basa kuat maka terlebih dahulu menentukan [OH–]
[OH–] = b x Mb = 2 x 4 x 10-2 = 8 x 10-2
pOH = 2 − log 8
pH = 14 − ( 2 − log 8)
pH = 12 + log 8
PEMBAHASAN :
Menentukan mol masing-masing
n HBr = M x V = 0,02 M x 100 ml = 2 mmol
n Ba(OH)2 = M x V = 0,01 M x 200 ml = 2 mmol
Tuliskan persamaan reaksi dan disetarakan
karena yang bersisa adalah Ba(OH)2 maka pH campuran akan bersifat basa
[OH–] = b x Mb = 2 x = 2 x
pOH = 3 − log 3,34
pH = 14 − ( 3 − log 3,34)
pH = 11 + log 3,34
Contoh Soal Pilihan Ganda (PG) Asam Basa & Titrasi SBMPTN Kimia SMA Berikut Pembahasannya
pH larutan CH3NH2 sebelum dititrasi adalah….
- 3 – 2 log 2
- 5 – 2 log 4
- 9 + 2 log 4
- 10 + 2 log 2
- 11 + 2 log 2
- 6 – log 2
- 6 + log 2
- 8 – log 2
- 8 + log 2
- 10 + 2 log 2
PEMBAHASAN :
n CH3NH2 = M x V = 0,04 M x 25 ml = 1 mmol
n HCl = M x V = 0,02 M x 25 ml = 0,5 mmol
Karena yang bersisa adalah basa lemah dan asam konjugasinya maka akan membentuk larutan penyangga basa, yang pH nya
pOH = 4 – log 4
pH = 10 + log 4 = 10 + 2 log 2
Jawaban E
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
PEMBAHASAN :
n CH3NH2 = M x V = 0,04 M x 25 ml = 1 mmol
n HCl = M x V = 0,02 M x 55 ml = 1,1 mmol
Karena yang bersisa adalah asam kuat maka pH dihitung dengan rumus asam kuat
[H+] = a. Ma = 1. 0,00125 M = 0,00125 M
Kemudian larutan diencerkan sampai 100 ml
M1. V1 = M2. V2
0,00125M. 80 ml = M2. 100 ml
maka pH = 3
Jawaban B
Fenol, C6H5OH merupakan asam lemah dengan Ka = 10-10. Sebanyak 30 ml larutan fenol 0,1 M dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M, nilai pH dalam labu titrasi dimonitor dengan pH meter. Setelah penambahan 15 mL NaOH, campuran larutan dalam labu titrasi diencerkan dengan H2O murni hingga volume 100 mL
- 1
- 2,5
- 4
- 5,5
- 10,0
PEMBAHASAN :
fenol C6H5OH merupakan asam lemah, maka pH nya dihitung menggunakan rumus asam lemah
pH = 5,5
Jawaban D
- 0,001
- 0,025
- 0,040
- 0,050
- 0,10
PEMBAHASAN :
n C6H5OH = M x V = 0,1 M x 30 ml = 3 mmol
n NaOH = M x V = 0,1 M x 10 ml = 1 mmol
Jika dituliskan dalam reaksi:
Maka konsentrasi natrium fenolat adalah
Jawaban B
- Na
- Ca
- Mg
- Zn
- Ag
PEMBAHASAN :
Pertama kali logam akan bereaksi dengan HCl. Golongan IA dan IIA dan juga Zn akan larut sedangkan logam Ag jika direaksikan dengan HCl akan membentuk AgCl yang akan pertama kali mengendap namun ketika direaksikan dengan KOH maka kelarutan yang paling rendah dialami oleh Zn(OH)2
Jawaban E
- CH3OH dan CH3O–
- HC2H3O2 dan HCO3–
- C6H5NH2 dan C6H5NH3–
- C2H3O2– dan HC2H3O2
- HCO3– dan CO32-
PEMBAHASAN :
Asam Basa menurut Bronsted-Lowry
Asam : Pemberi/donor proton (H+) → berkurang di akhir 1 H+
Basa : Penerima/akseptor proton (H+) → bertambah di akhir 1 H+
Perubahan dari asam menjadi basa konjugasi yaitu akan mengalami pengurangan sebanyak 1 H+
- CH3OH dan CH3O– : Merupakan pasangan asam-basa konjugasi karena selisih 1 H+
- HC2H3O2 dan HCO3– : : Bukan merupakan pasangan asam-basa konjugasi karena jumlah H nya tidak memiliki selisih 1 H+ dan jumlah atom lainnya berbeda
- C6H5NH2 dan C6H5NH3+ : Merupakan pasangan asam-basa konjugasi karena selisih 1 H+
- C2H3O2– dan HC2H3O2 : Merupakan pasangan asam-basa konjugasi karena selisih 1 H+
- HCO3– dan CO32- : Merupakan pasangan asam-basa konjugasi karena selisih 1 H+
Jawaban yang tepat adalah B
Jawaban B
- CO32- bertindak sebagai asam Bronsted-Lowry
- SO42- bertindak sebagai asam Lewis
- CO2 bertindak sebagai asam Bronsted-Lowry
- CO2 bertindak sebagai basa Lewis
- SO3 bertindak sebagai asam lewis
PEMBAHASAN :
Pada reaksi:
CO32- + SO3 SO42- + CO2
Tidak terdapat atom H yang bisa di serah terima kan pada teori Bronsted-Lowry
maka reaksi ini dijelaskan melalui teori Asam Basa Lewis
Basa Lewis merupakan donor/pemberi pasangan elektron, cirinya memiliki PEB atau bermuatan negatif. Pada reaksi tersebut yang berperan memberikan pasangan elektron adalah CO32- karena memiliki kelebihan elektron untuk diberikan, sedangkan yang berperan sebagai asam lewis atau penerima pasangan elektron adalah SO3
Jawaban E
- 0,08 M
- 0,40 M
- 0,80 M
- 1,60 M
- 3,20 M
PEMBAHASAN :
Untuk menentukan konsentrasi asam oksalat awal kita menentukan terlebih dahulu konsentrasi asam oksalat yang digunakan untuk menitrasi NaOH. Rumusan untuk titrasi dapat menggunakan
Diketahui:
a (valensi asam/jumlah atom H dalam asam oksalat) = 2
Va (volume asam oksalat yang digunakan untuk titrasi) = 25 mL
b (valensi basa/ jumlah OH dalam NaOH) = 1
Mb = Molaritas basa/NaOH = 0,2 M
Vb (volume NaOH yang digunakan untuk titrasi) = 20 mL
a. Ma. Va = b. Mb. Vb
2. Ma. 25 = 1. 0,2. 20
Ma = 4/50 = 0,08 M
Kemudian kita menentukan molaritas awal menggunakan rumusan pengenceran dengan volume akhir 100 mL yang diambil 25 mL untuk titrasi
M1.V1 = M2.V2
M1 . 10 mL = 0,08 M. 100 mL
M1 = 8/10 = 0,8 M
maka molaritas mula-mulanya adalah 0,8 M
Jawaban D
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
PEMBAHASAN :
Reaksi yang terjadi
3H2 + N2 2NH3
menentukan [H2] dan [N2]
Menentukan [NH3] dari data Kc pada suhu 300 oC
[NH3]2 = 10-5. 103 = 10-2
[NH3] = 10-1
Karena dilarutkan ke dalam air sehingga membentuk NH4OH yang merupakan basa lemah, maka pH nya
pOH = 3
pH = 14 – 3 = 11
Jawaban D
Latihan Soal Asam Basa
Ayo berlatih. Uji kemampuanmu. Klik link di bawah yah:
Latihan Soal
Gimana belajar asam basa nya, kalau ada yang kurang paham bisa kamu tanya di kolom komentar yah. Ok demikian rangkuman materi dan contoh soal asam basa & titrasi berikut video pembelajaran dan latihan soalnya. Kumpulan pertanyaan tentang asam dan basa berikut pembahasan asam basa semoga berguna buat kalian. Kalau bermanfaat bantu kita juga yah untuk share dan beritahu teman kamu untuk berkunjung kesini. Terima kasih.