Rangkuman Materi, Contoh Soal Pola Hereditas & Pembahasan

Rangkuman Materi Pola Hereditas Kelas 12 SMA

Rangkuman Materi Pola Hereditas Kelas 12 SMA

Hereditas atau pewarisan sifat merupakan proses menurunkan sifat dari induknya ke individu keturunannya. Contoh pada manusia seperti warna kulit, bentuk hidung, bentuk rambut, dan lain-lain. Pola-pola hereditas menurut Gregor Johann Mendel dapat dipahami dengan menggunakan hukum Mendel I dan hukum Mendel II. Kedua hukum ini merupakan hasil dari percobaan perkawinan silang tanaman kacang ercis (Pisum sativum).

Hukum Mendel I (Hukum Segregasi Bebas)

  • Setiap individu memiliki sepasang gen, yaitu gen induk jantan dan gen induk betina.
  • Setiap gen mempunyai dua alel yang mengatur variasi karakter turunan, yaitu alel resesif dan alel dominan.
  • Alel yang bersifat dominan akan nampak secara fisik, sedangkan alel resesif tidak selalu terlihat walaupun tetap diturunkan.

Persilangan monohibrid

Persilangan monohibrid merupakan persilangan satu sifat beda yang menunjukkan sifat dominasi (muncul secara penuh/ nampak) dan sifat resesif (tidak muncul secara penuh/ tidak nampak).

Istilah-istilah yang digunakan pada persilangan:

  • Parental (P): induk
  • Gamet (G) : sel kelamin
  • Filial (F) : keturunan
  • Genotif : susunan gen penyusun sifat
  • Fenotip : sifat yang nampak
  • Alel : pasangan gen

Persilangan monohibrid berlaku pada:

  1. Backross: persilangan antara F1 dengan homozigot dominan ataupun resesif.
  2. Testcross: persilangan antara F1 dengan parental yang resesif.
  3. Resiprok: persilangan antara parental yang dipertukarkan untuk menghasilkan keturunan yang sama.

Contoh:

Persilangan dominasi nampak

Persilangan antara bunga mawar merah (MM) dan bunga mawar putih (mm)

Penyelesaian:

Apabila terjadi persilangan lagi antara F1 >< F1

P :           Mm >< Mm

G:           M, m                     M, m

F2 : membuat tabel punnet

F2

M

m

M

MM

(mawar merah)

Mm

(mawar merah)

m

Mm

(mawar merah)

mm

(mawar putih)

Perbandingan untuk fenotip dari F2 = mawar merah: mawar merah: mawar merah = 3 : 1

Perbandingan untuk genotif dari F2 = MM: Mm: Mm: mm = 1 : 2 : 1

Persilangan tidak nampak

Persilangan antara bunga Anggrek merah (AA) dan bunga anggrek putih (aa)

Penyelesaian:

Apabila terjadi persilangan lagi antara F1 >< F1

P :           Aa >< Aa

G:           A, a                        A, a

F2 : membuat tabel punnet

F2

A

a

A

AA

(anggrek merah)

Aa

(anggrek merah muda)

a

Aa

(anggrek merah muda)

aa

(anggrek putih)

Perbandingan untuk fenotip dari F2 = anggrek merah: anggrek merah muda: anggrek merah muda: anggrek putih = 1 : 2: 1

Perbandingan untuk genotif dari F2 = AA: Aa: Aa: aa = 1 : 2 : 1

Hukum Mendel II (Hukum asortasi Bebas)

  • Gen sepasang induk memiliki sifat lebih dari satu.
  • Pada proses fertilisasi gen mengelompok secara bebas
  • Masing-masing alel tidak saling mempengaruhi

Persilangan dihibrid

Contoh:

Pada persilangan tanaman kacang polong biji bulat berwarna kuning (BBKK) dan kacang polong biji kisut berwarna hijau (bbkk).

Penyelesaian:

Apabila terjadi persilangan lagi antara F1 >< F1

P :                           BbKk        ><           BbKk

G :          BK, Bk, bK, bk                      BK, Bk, bK, bk

F2 : membuat tabel punnet

F2

BK

Bk

bK

bk

BK

BBKK

(bulat, kuning)

BBKk

(bulat, kuning)

BbKK

(bulat, kuning)

BbKk

(bulat, kuning)

Bk

BBKk

(bulat, kuning)

BBkk

(bulat, hijau)

BbKk

(bulat, kuning)

Bbkk

(bulat, hijau)

bK

BbKK

(bulat, kuning)

BbKk

(bulat, kuning)

bbKK

(kisut, kuning)

bbKk

(kisut, kuning)

bk

BbKk

(bulat, kuning)

Bbkk

(bulat, hijau)

bbKk

(kisut, kuning)

bbkk

(kisut, hijau)

Perbandingan untuk fenotip dari F2 = bulat kuning: bulat hijau: kisut kuning: kisut hijau

9          :              3       :            3         :          1

Perbandingan untuk genotif dari F2 = BBKK: BBKk: BbKK: BbKk: BBkk: Bbkk: bbKK: bbKk: bbkk

1   : 2       : 2       : 4       : 1      : 2       : 1       : 2       : 1

Penyimpangan Semu Hukum Mendel

  1. Polimeri: banyak gen dominan yang memperkuat sifat karakternya walaupun berdiri sendiri
  2. Kriptomeri: banyak gen dominan tetapi tidak menampakkan pengaruhnya bila berdiri sendiri
  3. Epistatis-Hipostatis: suatu gen dominan/resesif (epistasis) menutupi gen dominan/resesif lain (hipostatis)
  4. Komplementer: dua gen berinteraksi dan saling melengkapi untuk memunculkan karakter baru
  5. Interaksi alel: interaksi antara gen yang memberikan pengaruh terhadap organisme

Macam-Macam Pola Hereditas

  1. Tautan (linkage)

    Tautan merupakan suatu keadaan dalam satu kromosom yang terdapat banyak gen berpautan yang selalu bersama.

  1. Pindah silang (crossing over)

    Pindah silang adalah terjadinya pertukaran dua gen atau lebih pada saat meiosis karena kromososm homolog saling melilit, sehingga menghasilkan keturunan tipe parental dan rekombinasi.

    Rumusnya:

    Keterangan:

    NPS : nilai pindah silang

    KB : kombinasi baru

    KP : kombinasi parental

  1. Tautan sex (sex linkage)

    Tautan sex merupakan suatu keadaan dimana gen-gen tertentu selalu berada dalam kromosom sex. Tautan sex hanya muncul pada satu jenis kelamin tertentu. Misalnya tautan X dan tautan Y.

  1. Gagal berpisah (non disjunction)

    Gagal berpisah merupakan gagalnya kromosom homolog untuk memisahkan diri pada saat pembelahan meiosis, sehingga mengakibatkan adanya gamet yang kelebihan ataupun kekurangan kromosom.

  1. Determinasi sex

    Determinasi sex adalah pemberian lambang jenis kelamin pada suatu organisme dengan menggunakan huruf tertentu.

    Organisme

    Determinasi Sex

    Jantan

    Betina

    Manusia dan Drosophilla

    XY

    XX

    Belalang

    XO

    XX

    Lebah

    n

    2n

    Aves, ikan, kupu-kupu, dan reptil

    ZZ

    ZW

    Ayam

    ZZ

    ZO

  1. Gen lethal

    Gen lethal adalah gen yang dalam keadaan homozigot dapat menyebabkan kematian. Gen lethal bisa berupa gen dominan maupun gen resesif. Contohnya:

    • Gen lethal dominan: penyakit Huntington, brakidaktili, ayam creeper, dan tikus kuning
    • Gen lethal resesif: penyakit Ichthyosis congenital dan jagung berdaun putih

Hereditas Pada Manusia

Pola Hereditas yang terjadi pada manusia

  • Golongan darah: golongan darah A, B, dan O
  • Golongan darah sistem MN: LM dan LN
  • Golongan darah sistem rhesus: Rh+ dan Rh-

Penyakit dan cacat menurun pada manusia

  • Albino
  • Brakidaktili
  • Hyserix gravior
  • Buta warna
  • Hemofilia

Hal-hal yang menjadi dasar pola hereditas pada manusia

  1. Hukum pewarisan silang pada tautan sex berlaku:
    • Ibu mewariskan sifat terkait X pada anak laki-laki
    • Ayah mewariskan sifat terkait X pada anak perempuan
  2. Kromosom normal pada tubuh manusia:
    • Perempuan: 22AA + XX atau 44A +XX
    • Laki-laki: 22AA + XY atau 44A +XY
Sebelumnya Contoh Soal Sistem Ekskresi Pembahasan Tingkat SMP
Selanjutnya Rangkuman Materi, Contoh Soal & Pembahasan Bumi Sebagai Ruang Kehidupan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You cannot copy content of this page