Rangkuman Materi Pola Hereditas Kelas 12 SMA
Hereditas atau pewarisan sifat merupakan proses menurunkan sifat dari induknya ke individu keturunannya. Contoh pada manusia seperti warna kulit, bentuk hidung, bentuk rambut, dan lain-lain. Pola-pola hereditas menurut Gregor Johann Mendel dapat dipahami dengan menggunakan hukum Mendel I dan hukum Mendel II. Kedua hukum ini merupakan hasil dari percobaan perkawinan silang tanaman kacang ercis (Pisum sativum).
Hukum Mendel I (Hukum Segregasi Bebas)
- Setiap individu memiliki sepasang gen, yaitu gen induk jantan dan gen induk betina.
- Setiap gen mempunyai dua alel yang mengatur variasi karakter turunan, yaitu alel resesif dan alel dominan.
- Alel yang bersifat dominan akan nampak secara fisik, sedangkan alel resesif tidak selalu terlihat walaupun tetap diturunkan.
Persilangan monohibrid
Persilangan monohibrid merupakan persilangan satu sifat beda yang menunjukkan sifat dominasi (muncul secara penuh/ nampak) dan sifat resesif (tidak muncul secara penuh/ tidak nampak).
Istilah-istilah yang digunakan pada persilangan:
- Parental (P): induk
- Gamet (G) : sel kelamin
- Filial (F) : keturunan
- Genotif : susunan gen penyusun sifat
- Fenotip : sifat yang nampak
- Alel : pasangan gen
Persilangan monohibrid berlaku pada:
- Backross: persilangan antara F1 dengan homozigot dominan ataupun resesif.
- Testcross: persilangan antara F1 dengan parental yang resesif.
- Resiprok: persilangan antara parental yang dipertukarkan untuk menghasilkan keturunan yang sama.
Contoh:
Persilangan dominasi nampak
Persilangan antara bunga mawar merah (MM) dan bunga mawar putih (mm)
Penyelesaian:
Apabila terjadi persilangan lagi antara F1 >< F1
P : Mm >< Mm
G: M, m M, m
F2 : membuat tabel punnet
F2 | M | m |
M | MM (mawar merah) | Mm (mawar merah) |
m | Mm (mawar merah) | mm (mawar putih) |
Perbandingan untuk fenotip dari F2 = mawar merah: mawar merah: mawar merah = 3 : 1
Perbandingan untuk genotif dari F2 = MM: Mm: Mm: mm = 1 : 2 : 1
Persilangan tidak nampak
Persilangan antara bunga Anggrek merah (AA) dan bunga anggrek putih (aa)
Penyelesaian:
Apabila terjadi persilangan lagi antara F1 >< F1
P : Aa >< Aa
G: A, a A, a
F2 : membuat tabel punnet
F2 | A | a |
A | AA (anggrek merah) | Aa (anggrek merah muda) |
a | Aa (anggrek merah muda) | aa (anggrek putih) |
Perbandingan untuk fenotip dari F2 = anggrek merah: anggrek merah muda: anggrek merah muda: anggrek putih = 1 : 2: 1
Perbandingan untuk genotif dari F2 = AA: Aa: Aa: aa = 1 : 2 : 1
Hukum Mendel II (Hukum asortasi Bebas)
- Gen sepasang induk memiliki sifat lebih dari satu.
- Pada proses fertilisasi gen mengelompok secara bebas
- Masing-masing alel tidak saling mempengaruhi
Persilangan dihibrid
Contoh:
Pada persilangan tanaman kacang polong biji bulat berwarna kuning (BBKK) dan kacang polong biji kisut berwarna hijau (bbkk).
Penyelesaian:
Apabila terjadi persilangan lagi antara F1 >< F1
P : BbKk >< BbKk
G : BK, Bk, bK, bk BK, Bk, bK, bk
F2 : membuat tabel punnet
F2 | BK | Bk | bK | bk |
BK | BBKK (bulat, kuning) | BBKk (bulat, kuning) | BbKK (bulat, kuning) | BbKk (bulat, kuning) |
Bk | BBKk (bulat, kuning) | BBkk (bulat, hijau) | BbKk (bulat, kuning) | Bbkk (bulat, hijau) |
bK | BbKK (bulat, kuning) | BbKk (bulat, kuning) | bbKK (kisut, kuning) | bbKk (kisut, kuning) |
bk | BbKk (bulat, kuning) | Bbkk (bulat, hijau) | bbKk (kisut, kuning) | bbkk (kisut, hijau) |
Perbandingan untuk fenotip dari F2 = bulat kuning: bulat hijau: kisut kuning: kisut hijau
9 : 3 : 3 : 1
Perbandingan untuk genotif dari F2 = BBKK: BBKk: BbKK: BbKk: BBkk: Bbkk: bbKK: bbKk: bbkk
1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 : 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
- Polimeri: banyak gen dominan yang memperkuat sifat karakternya walaupun berdiri sendiri
- Kriptomeri: banyak gen dominan tetapi tidak menampakkan pengaruhnya bila berdiri sendiri
- Epistatis-Hipostatis: suatu gen dominan/resesif (epistasis) menutupi gen dominan/resesif lain (hipostatis)
- Komplementer: dua gen berinteraksi dan saling melengkapi untuk memunculkan karakter baru
- Interaksi alel: interaksi antara gen yang memberikan pengaruh terhadap organisme
Macam-Macam Pola Hereditas
- Tautan (linkage)
Tautan merupakan suatu keadaan dalam satu kromosom yang terdapat banyak gen berpautan yang selalu bersama.
- Pindah silang (crossing over)
Pindah silang adalah terjadinya pertukaran dua gen atau lebih pada saat meiosis karena kromososm homolog saling melilit, sehingga menghasilkan keturunan tipe parental dan rekombinasi.
Rumusnya:
Keterangan:
NPS : nilai pindah silang
KB : kombinasi baru
KP : kombinasi parental
- Tautan sex (sex linkage)
Tautan sex merupakan suatu keadaan dimana gen-gen tertentu selalu berada dalam kromosom sex. Tautan sex hanya muncul pada satu jenis kelamin tertentu. Misalnya tautan X dan tautan Y.
- Gagal berpisah (non disjunction)
Gagal berpisah merupakan gagalnya kromosom homolog untuk memisahkan diri pada saat pembelahan meiosis, sehingga mengakibatkan adanya gamet yang kelebihan ataupun kekurangan kromosom.
- Determinasi sex
Determinasi sex adalah pemberian lambang jenis kelamin pada suatu organisme dengan menggunakan huruf tertentu.
Organisme
Determinasi Sex
Jantan
Betina
Manusia dan Drosophilla XY
XX
Belalang XO
XX
Lebah n
2n
Aves, ikan, kupu-kupu, dan reptil ZZ
ZW
Ayam ZZ
ZO
- Gen lethal
Gen lethal adalah gen yang dalam keadaan homozigot dapat menyebabkan kematian. Gen lethal bisa berupa gen dominan maupun gen resesif. Contohnya:
- Gen lethal dominan: penyakit Huntington, brakidaktili, ayam creeper, dan tikus kuning
- Gen lethal resesif: penyakit Ichthyosis congenital dan jagung berdaun putih
Hereditas Pada Manusia
Pola Hereditas yang terjadi pada manusia
- Golongan darah: golongan darah A, B, dan O
- Golongan darah sistem MN: LM dan LN
- Golongan darah sistem rhesus: Rh+ dan Rh-
Penyakit dan cacat menurun pada manusia
- Albino
- Brakidaktili
- Hyserix gravior
- Buta warna
- Hemofilia
Hal-hal yang menjadi dasar pola hereditas pada manusia
- Hukum pewarisan silang pada tautan sex berlaku:
- Ibu mewariskan sifat terkait X pada anak laki-laki
- Ayah mewariskan sifat terkait X pada anak perempuan
- Kromosom normal pada tubuh manusia:
- Perempuan: 22AA + XX atau 44A +XX
- Laki-laki: 22AA + XY atau 44A +XY
Contoh Soal & Pembahasan Pola Hereditas UN Biologi
- 12,5%
- 25%
- 50%
- 75%
- 100%
PEMBAHASAN :
P = CCpp >< ccPP
Gamet = Cp >< cP
F1 = CcPp >< CCpp
Gamet = CP, Cp, cP, cp Cp
Maka F2 :
Maka hasil F1 disilangkan dengan induknya (F2) adalah 50%
Jawaban C
F1 : XXcb , XX, XcbY, XY
Jika anak perempuannya yang normal menikah dengan laki-laki buta warna, kemungkinan fenotipe anak yang lahir dari perkawinan tersebut adalah …
- 25% perempuan normal
- 50% perempuan karier
- 50% laki-laki buta warna
- 75% laki-laki normal
- 100% laki-laki normal
PEMBAHASAN :
Diketahui:
P1 : XY >< XXcb
F1 : XXcb , XX, XcbY, XY
Ketika anak perempuan yang normal menikah dengan laki-laki buta warna, maka:
P2 = XX >< XcbY
Gamet = X Xcb, Y
F2 = XXcb dan XY
Maka kemungkinan fenotipe yaitu 50% perempuan carier dan 50% laki-laki normal
Jawaban B
- 40
- 80
- 120
- 160
- 200
PEMBAHASAN :
P = BBMM >< bbmm
Gamet = BM bm
F1 = BM Bm bM bm
Total tanaman F2 = 320
Maka tanaman yang berbuah bulat dan rasa manis (B_M_) adalah 3/8 x 320 = 120
Jawaban C
F1 : m1 m1 M2 M2 (merah)
Dari hasil persilangan sesama keturunan F1 , persentase munculnya warna putih pada keturunan F2 adalah …….
- 93,75%
- 75%
- 25%
- 18,1%
- 6,25%
PEMBAHASAN :
Persilangan sesama keturunan F1
P2 = M1m1M2m2 >< M1m1M2m2
Gamet = M1M2, M1m2, m1M2, m1m2
M1M2, M1m2, m1M2, m1m2
F2 =
Maka persentase munculnya warna putih pada keturunan F2 = 1/16 x 100% = 6,25%
Jawaban E
(normal) (normal)
G : Aa Aa
F1 : AA, 2Aa, aa
Kemungkinan anaknya menderita albino adalah ….
- 0%
- 25%
- 50%
- 75%
- 100%
PEMBAHASAN :
Sifat albino dapat diperoleh dari gen resesif pada kromosom tubuh (autosom). Pewarisan sifat albino berikut:
P1 : ♂ Aa >< ♀ Aa
(normal) (normal)
G : A,a A,a
F1 : AA, 2Aa, aa
Maka kemungkinan anaknya yang menderita albino (aa) adalah 1/4 x 100% = 25%
Jawaban B
- 12,5%
- 25%
- 30%
- 50%
- 75%
PEMBAHASAN :
Di awal diagram laki-laki normal menikah dengan wanita karier hemofili
P = XXh >< XY
G = X, Xh X, Y
F = XX, XXh, XY, XhY
Maka persentase keturunan yang berfenotipe normal adalah 3/4 x 100% = 75%
Jawaban E
P1 Pial ros >< Pial biji
F1 pial walnut
Apabila pial walnut disilangkan sesamanya, kemungkinan hasil persilangan pada F2 berpial biji adalah….
- 6,25%
- 18,75%
- 56,25%
- 75%
- 100%
PEMBAHASAN :
P1 Pial ros >< Pial biji
F1 pial walnut
Apabila pial walnut disilangkan sesamanya maka:
P2 = RrPp >< RrPp
G = RP, Rp, rP, rp RP, Rp, rP, rp
F2 =
Maka persentase hasil F2 yang memiliki pial biji = 3/16 x 100% = 18,75%
Jawaban B
- 0%
- 25%
- 50%
- 75&
- 100%
PEMBAHASAN :
Jika wanita karier hemofili menikah dengan pria hemofili menikah dengan pria hemofili
P = XXh >< XhY G = X, Xh >< Xh, Y
F = XXh, XhXh, XY, XhY
Maka kemungkinan anak laki-laki penserita hemofili = 1/4 x 100% = 25%
Jawaban B
- 12,5%
- 25%
- 50%
- 75&
- 100%
PEMBAHASAN :
Jika pial sumpel disilangkan dengan pia bilah, maka keturunan yang berpial biji adalah
P = RrPp >< rrpp
G = RP, Rp, rP, rp rp
F2
1/4 x 100% = 25%
Jawaban B
Perhatikan diagram keluarga penderita Thalasemia berikut:
- 100%
- 75%
- 50%
- 25%
- 0%
PEMBAHASAN :
Jika wanita Thalasemia minor menikah dengan laki-laki normal, maka:
P2 = Th th >< thth
G = Th, th th
F2 = Thth dan thth
Persentase anak-anaknya memiliki sifat normal = 1/2 x 100% = 50%
Jawaban C
Contoh Soal & Pembahasan Pola Hereditas SBMPTN Biologi
- 100%
- 75%
- 50%
- 25%
- 0%
PEMBAHASAN :
Diketahui:
P : XX >< Xb Y
G : X, X >< Xb, Y
F1 : XXb , XY, XXb , XY
Anak laki-laki menikah wanita carier buta warna:
P : XXb >< XY
G : X, Xb >< X, Y
F2 : XX, XY, Xb X, Xb Y
Maka, persentase cucu laki-laki buta warna adalah 1 berbanding 4
¼ x 100% = 25%
Jawaban D

- I-3, II-2, III-2
- I-1, II-3, III-2
- I-2, II-3, III-1
- I-2, II-1, III-3
- I-3, II-2, III-1
PEMBAHASAN :
Genotipe golongan darah:
- A = IAIA, IAIO
- B = IBIB, IBIO
- AB = IAIB
- O = IOIO
- Parental homozigot
P : IAIA >< IAIA
F : IAIA
Golongan darah A
Parental heterozigot
P : IAIO >< IAIO
F : IAIA, 2IAIO, IOIO
Gol. darah : A A O
- Parental homozigot
P : IAIA >< IBIB
F : 2IAIB >< 2IAIB
Golongan darah AB
Parental heterozigot
P : IAIO >< IBIO
F : IAIB, IAIO, IBIO,IOIO
Gol. Darah : AB A B O
- Parental homozigot
P : IBIB >< IOIO
F : IBIO
Golongan darah B
Parental heterozigot
P : IBIO >< IOIO
F : 2IBIO, 2IOIO
Gol. Darah : B O
Jawaban C
- 1 : 2 : 1
- 3 : 1 : 12
- 9 : 3 : 4
- 12 : 3 : 1
- 13 : 2 : 1
PEMBAHASAN :
Diketahui:
- Tikus bulu hitam (RC)
- Tikus bulu krem (rrC)
- Tikus albino (bila ada gen cc)
- F1 (P = tikus hitam >< tikus albino): tikus hitam (RrCc)
- F2 : hitam, krem, albino
F1 >< F1
P : RrCc >< RrCc
G : RC, Rc, rC, rc >< RC, Rc, rC, rc
F2 : RC rrC Rcc rrcc
Hitam krem albino albino
9 3 3 1
Perbandingannya = 9: 3: 4
Jawaban C
- aa
- Aa
- Aa dan aa
- AA atau aa
- AA atau Aa atau aa
PEMBAHASAN :
Berdasarkan hukum mendel II yang menyatakan bahwa pada saat proses fertilisasi akan diawali terlebih dahulu dengan proses peleburan sel gamet jantan dan sel gamet betina. Proses penyatuan atau peleburan sel gamet terjadi secara bebas dan akan dipertemukan pada alelnya. Sehingga organisme bergenotatipe Aa akan dihasilkan dari induk betina bergenotipe aa dan induk jantan yang bergenotatipe AA dan Aa.
Jawaban B
- 2 genotipe, 3 fenotipe
- 3 genotipe, 3 fenotipe
- 3 genotipe, 4 fenotipe
- 4 genotipe, 3 fenotipe
- 4 genotipe, 4 fenotipe
PEMBAHASAN :
P : IAIB >< IBIO
G : IA, IB >< IB, IO
F : IAIB, IAIO, IBIB, IBIO
Gol. Darah : AB A B B
Genotipe gol. Darah: IAIB, IAIO, IBIB, IBIO = 4
Fenotipe gol. Darah: AB, A, B = 3
Jawaban D
- AB (IAIB)
- A (IAIO)
- B (IBIB)
- B (IBIO)
- O (IOIO)
PEMBAHASAN :
P : IAIB >< IBIO
G : IA, IB >< IB, IO
F : IAIB, IAIO, IBIB, IBIO
Gol. Darah : AB A B B
Jawaban E
- Buta warna dan ibunya karier
- Normal dan ibunya karier
- Karier dan ibunya karier
- Normal dan ibunya normal
- Buta warna dan ibunya normal
PEMBAHASAN :
Diketahui:
F : X Xb , Xb Y, X Xb , Xb Y
Perempuan laki-laki perempuan laki-laki
Carier buta warna carier buta warna
P : Xb Xb >< XY
Ibu buta warna ayah normal
Karena, pada gen yang terpaut kromosom X pola hereditasnya berlaku pindah silang, sebagai berikut:
- Ibu akan mewariskan sifat terkait kromosom sex X pada anak laki-lakinya
- Ayah akan mewariskan sifat terkait kromosom sex Xpada anak perempuannya
Jawaban D
- 0%
- 25%
- 50%
- 75%
- 100%
PEMBAHASAN :
Diketahui:
Istri buta warna (Xb Xb )
Suami normal (XY)
Maka:
P : Xb Xb >< XY
G : Xb , Xb >< X, Y
F : X Xb , Xb Y, X Xb , Xb Y
Perempuan laki-laki perempuan laki-laki
Carier buta warna carier buta warna
Jadi, tidak anak perempuan buta warna pada perkawinan pasangan di atas atau 0%
Jawaban A
- Gen resesif autosom
- Gen dominan pada autosom
- Gen resesif pada kromosom X
- Gen dominan pada kromosom X
- Gen pada kromosom Y
PEMBAHASAN :
Silsilah keluarga pada gambar di atas, penyakit dibawa oleh orang tua laki-laki dan diturunkan kepada anak dan cucu laki-lakinya. Gen pembawa penyakit kemungkinan besar diturunkan dari kromosom Y, maka apabila seorang perempuan normal menikah dengan laki-laki penderita maka semua keturunan laki-lakinya akan menderita penyakit tersebut.
Jawaban E
Jika seorang wanita bergolongan darah A heterozigot menikah dengan pria bergolongan darah B heterozigot maka kemungkinan golongan darah anak-anaknya adalah …
- A dan B
- A dan AB
- B dan AB
- A, B, dan O
- A, B, AB, dan O
PEMBAHASAN :
Genotipe golongan darah:
- A = IAIA, IAIO
- B = IBIB, IBIO
- AB = IAIB
- O = IOIO
Sehingga:
P = IAIO >< IBIO
G = IA, IO >< IB, IO
F = IAIB, IAIO, IBIO, IOIO
AB A B O
Jawaban C
- Pindah silang
- Hipostatis
- Epistatis
- Polimeri
- Kriptomeri
PEMBAHASAN :
Penyimpangan semu hukum Mendell:
- Epistatis-hipostatis: adanya gen yang menutupi (epistatis) dan gen yang ditutupi (hipostatis) dengan perbandingan fenotipnya 12: 3 : 1
- Polimeri: pembastaran heterozigotik yang mempengaruhi bagian yang sama pada individu dengan perbandingan fenotipnya 15: 1
- Kriptomeri: dua gen dominan terdapat dalam satu individu dengan perbandingan fenotipnya 9: 3: 4
- Pindah silang: bukan merupakan penyimpangan tetapi merupakan jenis dari pola hereditas
Jawaban E
- 10%
- 25%
- 50%
- 75%
- 100%
PEMBAHASAN :
Diketahui:
rambut keriting dominan (K)
rambut lurus resesif (k)
maka:
P : Kk >< Kk
G : K, k >< K, k
F : KK, Kk, Kk, kk
1 : 2 : 1
Jadi, persentase pasangan tersebut mendapatkan anak berambut keriting homozigot adalah 1 berbanding 4.
¼ x 100% = 25%
Jawaban B
SEBAB
Gen penyebab buta warna terdapat di dalam kromosom X dan bersifat resesif.
PEMBAHASAN :
P : Xb Xb >< XY
Ibu buta warna ayah normal
G : Xb , Xb >< X, Y
F : X Xb , Xb Y, X Xb , Xb Y
Perempuan laki-laki perempuan laki-laki
Carier buta warna carier buta warna
Pada gen yang terpaut kromosom X pola hereditasnya berlaku pindah silang, sebagai berikut:
- Ibu akan mewariskan sifat terkait kromosom sex X pada anak laki-lakinya
- Ayah akan mewariskan sifat terkait kromosom sex X pada anak perempuannya
Buta warna merupakan penyakit keturunan yang terkait kromosom X dengan sifat resesif.
Pernyataan benar, alasan benar, ada hubungan
Jawaban A
SEBAB
Seseorang yang mempunyai golongan darah B darahnya mengandung aglutinin a, dan hanya dapat menerima darah dari yang mempunyai golongan darah B atau AB saja.
PEMBAHASAN :
Sistem penggolongan darah:
- A
- Aglutinogen: A
- Aglutinin: anti B
- Dapat menerima tranfusi dari golongan darah A dan O
- B
- Aglutinogen: B
- Aglutinin: anti A
- Dapat menerima tranfusi dari golongan darah B dan O
- AB
- Aglutinogen: A dan B
- Aglutinin: –
- Dapat menerima transfusi dari semua golongan darah (A B, AB, dan O)tetapi tidak dapat mendonorkan darahnya ke golongan darah yang lain (resipien universal)
- O
- Aglutinogen: –
- Aglutinin: anti A dan anti B
- Tidak dapat menerima tranfusi dari golongan darah yang lain, tetapi dapat mendonorkan darahnya ke semua golongan darah (donor universal)
Golongan darah resipien universal adalah golongan darah AB, sehingga tidak dapat mendonorkan darahnya ke golongan darah B (memiliki aglutinin A) karena akan terjadi penggumpalan darah.
Pernyataan benar, alasan salah
Jawaban C
SEBAB
Apabila suami bergolongan darah A dan istri bergolongan darah B, maka tidak mungkin mempunyai anak bergolongan darah O.
PEMBAHASAN :
Golongan darah merupakan salah satu sifat yang bisa diturunkan dari orang tua ke anaknya. Sehingga dapat digunakan untuk membantu mengatasi perselisihan tentang keragu-raguan anak yang dilahirkan dari pasangan suami istri.
Apabila parental heterozigot
P : IBIO >< IOIO
F : 2IBIO, 2IOIO
Maka gol. Darah: B O
Pernyataan benar, alasan salah
Jawaban C
Contoh Soal & Pembahasan Pola Hereditas Biologi
- Varietas domba Dolly
- Varietas kacang kapri
- Persilangan singa jantan dan harimau betina
- Jerapah leher pendek dan leher panjang
- Burung layang-layang sayap pendek
PEMBAHASAN :
Pada tahun 1865 Gregor Johann Mendel seorang biarawan dan ilmuwan ilmu genetika, menemukan teori pertama tentang sistem pewarisan berdasarkan penelitian persilangan berbagai varietas kacang kapri (Pisum sativum).
Jawaban B
- Kromosom
- Gen
- RNA
- Enzim
- DNA
PEMBAHASAN :
Faktor hereditas atau materi genetik adalah informasi yang pasti dimiliki oleh setiap sel mahluk hidup. Materi genetik tersebut yang dapat diwariskan kepada keturunannya, yaitu kromosom, gen, RNA, dan DNA.
Jawaban D
- Kromosom homolog
- Kromosom gonosom
- Kromosom haploid
- Kromosom diploid
- Kromosom autosom
PEMBAHASAN :
Kromosom homolog merupakan kromosom yang memiliki bentuk, ukuran, dan urutan gen yang sama. Jika dalam satu pasang kromosom tampak berbeda disebut dengan kromosom nonhomolog.
Jawaban A
- Sentromer
- Kromatid
- Satelit
- Kromomer
- Sitosin
PEMBAHASAN :
Setiap satu kromosom tersusun dari sentromer, lengan kromosom, matriks, kromomer dan lokus, benang kromonema, kromatid, dan satelit. Sedangkan sitosin adalah basa nitrogen dari DNA.
Jawaban E
- Albino
- Buta warna
- Gangguan mental
- Brakidaktili
- Polidaktili
PEMBAHASAN :
Kelainan atau cacat menurun melalui kromosom autosom adalah albino, gangguan mental, brakidaktili, dan polidakili. Sedangkan kelainan atau cacat menurun melalui kromosom gonosom adalah buta warna, hemofilia, dan hypertrichosis.
Jawaban B
- Turner
- Jacob
- Down
- Edward
- Patau
PEMBAHASAN :
Ovum 22A + 0 (Non-Disjunction/ gagal berpisah) dan sperma 22A + X akan menghasilkan 44A + X0 yaitu keturunan dengan sindrom Turner, yaitu sindrom pada anak perempuan yang ditandai dengan perawakan pendek dan pubertas terlambat.
Jawaban A
- Resiprok
- Testcross
- Backross
- Persilangan dihibrid
- Persilangan monohibrid
PEMBAHASAN :
Persilangan monohibrid berlaku sebagai berikut:
- Resiprok: persilangan antara parental yang dipertukarkan untuk menghasilkan keturunan yang sama.
- Testcross: persilangan antara F1 dengan parental yang resesif
- Backross: persilangan antara F1 dengan homozigot dominan ataupun resesif
Jawaban C
- Epistatis
- Hipostatis
- Komplementer
- Kriptomeri
- Polimeri
PEMBAHASAN :
Penyimpangan semu Hukum Mendel, terdiri dari:
- Polimeri: banyak gen dominan yang memperkuat sifat karakternya walaupun berdiri sendiri
- Kriptomeri: banyak gen dominan tetapi tidak menampakkan pengaruhnya bila berdiri sendiri
- Komplemeter: dua gen berinteraksi dan saling melengkapi untuk memunculkan karakter baru yang berbeda dari sifat induknya.
- Hipostatis: gen yang bersifat tertutupi oleh sebuah atau sepasang gen lain yang tidak sealel.
- Epistatis: gen yang bersifat menutupi atau mengalahkan ekspresi gen lain yang tidak sealel.
Jawaban B
- Jantan 2n dan betina n
- Jantan X0 dan betina XX
- Jantan XY dan betina XX
- Jantan ZZ dan betina ZW
- Jantan WW dan betina WZ
PEMBAHASAN :
Beberapa determinasi seks pada mahluk hidup, yaitu:
- Manusia, mamalia, lalat: jantan XY dan betina XX
- Kepik, belalang: jantan X0 dan betina XX
- Unggas, kupu-kupu, reptil, dan ikan: jantan ZZ dan betina ZW
- Lebah, semut: jantan 2n dan betina n (partenogenesis)
Jawaban A
- Jarak antara gen-gen terangkai
- Zat kimia
- Jenis kelamin
- Suhu dan umur
- Gen yang tertaut
PEMBAHASAN :
Pindah silang (crossing over) adalah pemisahan dan pertukaran bagian kromatid dari sepasang kromosom, sehingga membentuk kominasi parental dan kombinasi baru. Pindah silang terjadi karena dipengaruhi oleh jarak antara gen-gen terangkai, suhu, umur, zat kimia, dan jenis kelamin. Sedangkan gen yang tertaut menyebabkan terjadinya pautan (linkage).
Jawaban E