Kumpulan Soal Ulangan Sel Volta & Pembahasannya
- A sebagai katode
- B sebagai anode
- potensial selnya adalah 0,70 volt
- reaksinya :B2+ + A → B + A2+
- Notasi Volta : B | B2+ || A2+ | A
PEMBAHASAN :
- A memiliki nilai Eo yang lebih besar dibanding Eo B. katode adalah elektroda dengan Eo lebih besar. Sehingga A sebagai katode dan B sebagai Anode.
- potensial sel dapat ditentukan menggunakan rumusan berikut:
Eosel = Eo katoda – Eo anoda = + 0,30 – (-0,40) volt = 0,70 volt - Yang mengalami reaksi reduksi adalah logam A dan yang mengalami reaksi oksidasi adalah logam B. reaksi reduksi yaitu penurunan bilangan oksidasi sedangkan reaksi oksidasi kenaikan bilangan oksidasi. Sedangkan di pilihan persamaan reaksinya
B2+ + A → B + A2+
Biloksnya : +2 0 0 +2
B mengalami reaksi reduksi (penurunan biloks dari +2 menjadi 0) seharusnya mengalami Oksidasi - Notasi Sel :
Anoda | Ion Anoda || Ion Katoda | Katoda, sehingga notasinya:
B | B2+ || A2+ | A
Jawaban D
- +0,34 V
- -0,34 V
- +0,68 V
- -0,68 V
- + 1,36 V
PEMBAHASAN :
Potensial sel dapat ditentukan menggunakan rumusan berikut:
Eosel = Eo reduksi – Eo oksidasi
Langkah selanjutnya adalah menentukan reaksi reduksi dan oksidasi dari kenaikan atau penurunan biloks. Dari persamaan reaksinya:
Al3+ + Mg → Mg2+ + Al
Biloksnya : +3 0 +2 0
Al mengalami reaksi reduksi (penurunan biloks)
Mg mengalami reaksi oksidasi (kenaikan biloks)
Sehingga rumusan potensial selnya:
Eosel = Eo Al – Eo Mg = -1,66 – (-2,34) volt = 0,68 volt
Jawaban C
- Cu | Cu2+ || Al3+ | Al
- Al | Al3+ || Zn2+ | Zn
- Mg | Mg2+ || Cu2+ | Cu
- Zn | Zn2+ || Fe2+ | Fe
- Fe | Fe3+ || Cu2+ | Cu
PEMBAHASAN :
Notasi sel dapat dituliskan sebagai berikut:
Anoda | Ion Anoda || Ion Katoda | Katoda
Sedangkan untuk menghitung Eo :
Eosel = Eo katoda – Eo anoda
Untuk mendapatkan potensial yang terbesar maka dicari selisih terbesar dari logam sebelah kanan dikurangi logam sebelah kiri (katoda – anoda):
- Cu | Cu2+ || Al3+ | Al
Eosel = Eo Al – Eo Cu = -1,66 v – 0,34 v = -2 v - Al | Al3+ || Zn2+ | Zn
Eosel = Eo Zn – Eo Al = -0,76 v – (-1,66 v) = +0,9 v - Mg | Mg2+ || Cu2+ | Cu
Eosel = Eo Cu – Eo Mg = 0,34 – (-2,34 v) = 2,68 v - Zn | Zn2+ || Fe2+ | Fe
Eosel = Eo Fe – Eo Zn = -0,44 v – (-0,76 v) = 0,32 v - Fe | Fe3+ || Cu2+ | Cu
Eosel = Eo Cu – Eo Fe = 0,34 v – (-0,44 v) v = 0,78 v
Maka jawaban yang benar adalah C
Jawaban C
Jika diketahui:
Ag+ + e– → Ag Eo = +0,80 volt
- Zn + 2H+ → Zn2+ + H2
- Mg + Cu2+ → Mg2+ + Cu
- 3Ag + Al3+ → 3Ag+ + Al
- 2Al + 6H+ → 2Al3+ + 3H2
- Mg + Zn2+ → Mg2+ + Zn
PEMBAHASAN :
Reaksi yang tidak dapat berlangsung spontan adalah reaksi yang nilai Eosel nya bernilai – (negatif). Untuk menghitung Eosel bisa menggunakan rumusan:
Eosel = Eo reduksi – Eo oksidasi
Untuk mendapatkan nilai Eosel yang negatif perlu mengurangi Eo logam yang mengalami reduksi dengan logam yang mengalami oksidasi:
- Zn + 2H+ → Zn2+ + H2
Eo = Eo H2 – Eo Zn = 0 v – (-0,76 v) = +0,76 v - Mg + Cu2+ → Mg2+ + Cu
Eo = Eo Cu – Eo Mg = +0,34 v – (-2,34 v) = +2,68 v - 3Ag + Al3+ → 3Ag+ + Al
Eo = Eo Al – Eo Ag = -1,66 v – (+0,80 v) = – 2,46 v - 2Al + 6H+ → 2Al3+ + 3H2
Eo = Eo H2 – Eo Al = 0 v – (-1,66 v) = +1,66 v - Mg + Zn2+ → Mg2+ + Zn
Eo = Eo Zn – Eo Mg = -0,76 v – (-2,34 v) v = +1,58 v
Maka jawaban yang benar adalah C
Jawaban C
- X-Y-Z
- Y-X-Z
- Z-Y-X
- X-Z-Y
- Y-Z-X
PEMBAHASAN :
Sifat reduktor yang makin kuat berarti semakin mudah mengalami oksidasi. Sifat reduktor makin kuat dapat dilihat dari nilai Eo yang semakin kecil. Maka urutannya di mulai dari yang terbesar ke yang terkecil. Sehingga urutannya:
X-Y-Z
Jawaban A
- Pb(s) +SO42-(aq) → PbSO4(s) + 2e–
- Pb2+(aq) +2e– → Pb(s)
- PbO2(s) + 4H+(aq) + SO42- + 2e– → PbSO4(s) + H2O(l)
- Pb2+(aq) +O2(g) → PbO2(s)
- H2SO4(aq) → 2H+(aq) +SO42-(aq)
PEMBAHASAN :
Reaksi penggunaan sel aki
Pada Katode : PbO2 (s) + 4H+(aq) + SO42-(aq) + 2e → PbSO4(s) + 2H2O(l)
Pada Anode : Pb(s) + SO42-(aq) → PbSO4(s) + 2e
_________________________________________________________+
Reaksi Sel : PbO2 (s) + Pb(s) + 4H+(aq) + 2 SO42-(aq) → 2PbSO4(s) + 2H2O(l)
Jawaban C
- A dapat mereduksi C, tetapi tidak dapat mereduksi B
- B dapat mereduksi C, tetapi tidak dapat mereduksi A
- C dapat mereduksi A, tetapi tidak dapat mereduksi B
- A dapat mereduksi B dan C
- C dapat mereduksi A dan B
PEMBAHASAN :
Kemudahan mereduksi dapat dilihat dari data Eo, semakin kecil nilainya semakin kuat sifat reduktornya atau lebih mudah mereduksi logam yang nilai Eo lebih besar. Logam C yang memiliki Eo paling kecil dapat mereduksi logam A dan B yang lebih besar Eo nya.
Jawaban E
PEMBAHASAN :
- Dalam deret volta, urutan logam dimulai dari logam yang mudah mengalami reaksi oksidasi yang memiliki Eo paling kecil semakin ke kanan logamnya semakin mudah mengalami reduksi atau yang Eo lebih besar. Maka urutannya : A – B – Fe – E – C – D
- Logam yang mampu sebagai pelindung katodik adalah logam yang memiliki nilai Eo yang lebih kecil atau yang lebih mudah mengalami oksidasi dibandingkan besi. Logam tersebut adalah Logam A atau B
PEMBAHASAN :
Menentukan potensial sel dari tiga reaksi bisa dengan menyamakan posisi zat yang diketahui dengan posisi zat yang ditanyakan.
Al → Al3+ + 3e– Eo = +1,66 V (reaksi dibalik sehingga tanda Eo berubah tanda)
Fe2+ + 2e– → Fe Eo = -0,44 V
Fe3+ + e– → Fe2+ Eo = +0,77 V
__________________________+
Al + Fe3+ → Al3+ + Fe Eosel = +1,66 + (-0,44) + 0,77 = 1,99 V
PEMBAHASAN :
Reaksi yang tidak dapat berlangsung spontan adalah reaksi yang nilai Eosel nya bernilai – (negatif). Sebaliknya reaksi yang berlangsung spontan reaksi yang nilai Eosel nya bernilai + (positif).
Zn mengalami reaksi reduksi karena mengalami penurunan biloks dari +2 ke 0
Mg mengalami reaksi oksidasi karena mengalami kenaikan biloks dari 0 ke +2
Untuk menghitung Eosel bisa menggunakan rumusan:
Eosel = Eo reduksi – Eo oksidasi = Eo Zn – Eo Mg = -0,76 v – (-2,37 v ) = +1,61 v