Rangkuman Materi, Contoh Soal, dan Pembahasan Tes Potensi Akademik (TPA) Verbal

Rangkuman Materi Tes Potensi Akademik (TPA) Verbal Seleksi Masuk Perguruan Tinggi

Tes Kemampuan Verbal

A. Tes Sinonim

Sinonim merupakan bentuk bahasa yang bermakna sama atau mirip dengan bentuk bahasa lain. Dapat diartikan juga kata-kata yang memiliki kesamaan arti secara struktural atau leksikal dalam berbagai urutan kata-kata, sehingga dapat bertukar atau saling menggantikan.

Sinonim dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:

  1. Sinonim mutlak: kata yang dapat bertukar tempat dalam konteks kebahasaan apapun tanpa mengubah makna struktural maupun makna leksikal. Terutama dalam rangkaian kalimat, kata, klausa, ataupun frasa. Contohnya laris = laku, kosmetik = alat kecantikan.
  2. Sinonim semirip: memiliki arti yang sama dengan sinonim mutlak, tetapi kata-kata tersebut hanya bisa bertukar tempat dalam konteks kebahasaan tanpa mengubah makna struktural dan leksikal rangkaian kata, frasa, klausa, atau kalimat tersebut saja. Contohnya lahiriah = jasmaniah, melihat = memandang.
  3. Sinonim selingkung: kata yang dapat saling mengganti dalam satu konteks kebahasaan tertentu saja secara struktural dan leksikal. Contohnya ayu = manis, lemah = lemas.

    B. Tes Antonim

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata antonim adalah kata yang memiliki makna berlawanan dengan kata lain.Antonim memiliki beberapa jenis, yaitu:

    1. Antonim kembar: kata yang bertentangan satu sama lain, contohnya dalam kalimat yaitu antara senang dan sedih.
    2. Antonim hierarkis: kata yang bertentangan berada dalam posisi bertingkat, contohnya Januari, Februari, Maret, April, Mei.
    3. Antonim majemuk: kata yang memiliki makna dengan melibatkan banyak pertentangan kata, contohnya dalam kalimat yaitu orang itu tidak suka menari (maknanya: orang itu menyukai kegiatan lain).
    4. Antonim relasional: pertentangan antara dua buah kata yang keduanya saling berkaitan satu sama lain, contohnya Timur-Barat, Atas-Bawah, Kiri-kanan.
    5. Antonim gradual: mempertentangkan dua kata yang melibatkan beberapa tingkatan makna kata itu sendiri, contohnya dalam kalimat yaitu kecepatan internet di sini lambat (maknanya: koneksi kecepatan internet yang tidak cepat dan sangat lambat).

      C. Tes Analogi

      Analogi dapat diartikan sebagai korespondensi, yaitu kemampuan dalam menalar dan berpikir secara singkat dan akurat.Beberapa tipe soal dalam tes analogi, yaitu:

      1. Menentukan kata keempat pada pilihan jawaban, sehingga kata ketiga kata dan kata keempat memiliki hubungan yang sama dengan dua kata sebelumnya. Contoh polanya 〈kata pertama〉 : 〈kata kedua〉 = 〈kata ketiga〉 : 〈…〉
      2. Menentukan pilihan pasangan kata yang memiliki hubungan yang sama dengan pasangan kata sebelumnya. Contoh polanya 〈kata pertama〉 : 〈kata pertama〉 = 〈…〉 : 〈…〉
        • Simbiosis mutualisme merupakam hubungan antara dua jenis organisme yang saling menguntungkan.
        • Simbiosis komensalisme merupakan hubungan antara dua jenis salah satu diuntungkan dan yang lain tidak dirugikan dan tidak diuntungkan.
        • Simbiosis parasitisme merupakan hubungan antara dua jenis organisme yang merugikan salah satu pihak, sedangkan pihak yang lain diuntungkan.Melengkapi kedua pasangan kata analog. Contoh polanya 〈kata pertama〉 : 〈…〉 = 〈kata kedua〉 : 〈…〉

          D. Tes Logika Deduksi

          Tes logika deduksi atau disebut juga dengan penalaran deduksi merupakan pengambilan kesimpulan secara logis berdasarkan premis-premis yang ada. Tes ini salah satu yang digunakan untuk menguji kemampuan akademik seseorang. Beberapa cara penarikan simpulan dalam tes logika deduksi yaitu:

            1. Penalaran langsung, dengan notasi sebagai berikut:
              Premis 1: semua anggota A adalah anggota B
              Premis 2: x adalah anggota A
              Simpulan: x adalah anggota B
              Tidak berlaku jika x adalah anggota B pada premis 2. Jadi tidak dapat ditarik simpulan.
            2. Penalaran tidak langsung, dengan notasi sebagai berikut:
              Premis 1: semua anggota A adalah anggota B
              Premis 2: x bukan anggota B
              Simpulan: x bukan anggota A
            3. Penalaran transisi, dengan notasi sebagai berikut:
              Premis 1: jika A terjadi, maka B terjadi
              Premis 2: jika B terjadi, maka C terjadi
              Simpulan: jika A terjadi, maka C terjadi
            4. Modus Ponens, dengan notasi sebagai berikut:
              Premis 1: p ⇔ q
              Premis 2: p
              Simpulan: q
            5. Modus Tollens, dengan notasi sebagai berikut:
              Premis 1: p ⇒ q
              Premis 2:    ∼ q
              Simpulan: ∼ p
            6. Silogisme, dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
              Silogisme hipotesis, dengan notasi sebagai berikut:
              Premis 1: p ⇒ q
              Premis 2: q ⇒ r
              Simpulan: p ⇒ rSilogisme kategorial, merupakan silogisme yang semua proposisinya berbentuk kategorial. Hukum-hukum dalam silogisme sebagai berikut:
              Silogisme harus terdiri dari tiga term, yaitu subjek (S), predikat (P), dan term menengah (M).
              Term menengah tidak terdapat pada kesimpulan.
              Setiap proposisi dirumuskan dalam bentuk proposisi, yaitu:
              – Semua S adalah P
              – Semua S bukan P / bukan S adalah P
              – Sebagian S adalah P
              – Sebagian S bukan P
              Sekurang-kurangnya satu premis harus positif
            7. Dilema, macam-macam dilema sebagai berikut:
              Kontruktif, dengan notasi yaitu:
              Premis 1: p ⇒ q
              Premis 2: r ⇒ s
              Premis 3: p ∨ r
              Simpulan: q ∨ s
              Destruktif, dengan notasi yaitu:
              Premis 1: p ⇒ q
              Premis 2: r ⇒ s
              Premis 3: ∼ q ∨ ∼ s
              Simpulan: ∼ p ∨ ∼ r
              Dua arah, dengan notasi yaitu:
              Premis 1: p ⇒ q
              Premis 2: r ⇒ s
              Premis 3: p ∨ ∼ s
              Simpulan: q ∨ ∼ r

              E. Tes Logika Analisis

              Tes logika analisis merupakan tes yang memerlukan kemampuan analisis yang baik dalam mengerjakan soal-soalnya. Tes logika analisis termasuk tipe soal yang unik, yaitu:

          a. Struktur soal, berupa sebuah bacaan dengan sebuah pertanyaan yang terdiri dari bagian intro (pengantar masalah), syarat batas (berlaku untuk pertanyaan yang akan diberikan berupa boleh atau tidak, urutannya, dsb), dan pertanyaan tentang bacaan tersebut.
          b. Ragam soal, terdiri atas 3 jenis soal yaitu:
          1. Urutan (Orde)
          –  Orde kualitas: penyelesaian soal dengan membuat beberapa kemungkinan dari syarat batas yaitu memberi tanda >, <, = pada masalah yang dibahas.
          –    Orde kuantitas: menentukan besar nilai dari setiap syarat batas yang diberikan pada bacaan kemudian diurutkan berdasarkan kuantitas nilai-nilai tersebut.
          2. Kombinasi, tipe soalnya berkaitan dengan peluang dan frekuensi suatu kejadian yaitu tentang:
          – Jadwal: penyelesaiannya dengan cara membuat tabel hari dari Senin-Minggu, kemudian tulis setiap variabel dalam syarat batas pada hari yang sesuai.
          – Posisi: penyelesaiannya dengan membuat denah posisi, sejajar, paralel, berhadapan, berkebalikan, ataupun melingkar.
          3. Hubungan sebab-akibat (Implikasi), syarat batas untuk menyelesaikan soal tipe implikasi  yaitu ” jika … maka … ” akan jelas terlihat pada bacaan.

          F. Pernyataan Sebab-Akibat

          Pernyataan adalah pemberitahuan tentang suatu kejadian yang disampaikan dalam bentuk opini atau laporan suatu fakta. Beberapa pernyataan dapat memiliki hubungan sebab-akibat, yang dapat diketahui melalui penalaran dari masing-masing pernyataan.

          G. Pernyataan Dan Argumen

          Argumen adalah alasan yang dapat dipakai untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Pernyataan dapat disampaikan dalam bentuk pertanyaan untuk dicari gagasan penguat dari masalah yang diajukan. Argumen yang tidak kuat berarti tidak sesuai dengan pernyataan.

          H. Pernyataan Dan Simpulan

          Simpulan merupakan hasil menyimpulkan dari kesimpulan yang berasal dari pernyataan. Simpulan dapat dikatakan sesuai jika isinya tepat dengan isi pernyataan.

          I. Pernyataan Dan Tindakan

          Tindakan adalah segala sesuatu yang dilakukan atau perbuatan yang dilaksanakan untuk mengatasi sesuatu. Tindakan diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang bersumber dari pernyataan.

          J. Pernyataan Dan Asumsi

          Asumsi merupakan anggapan; dugaan; pikiran. Anggapan atau asumsi timbul karena terdapat makna yang tidak secara jelas disampaikan dalam pernyataan (implisit).

          K. Pernyataan Dan Bahasa Buatan

          Bahasa buatan merupakan bahasa imajinatif (imaginary word/ nonsense word) dengan pola logika pada proses pemberian maknanya. Pola dalam bahasa buatan dibagi menjadi 2 yaitu:
          1. Kata pertama bahasa buatan berarti sama dengan kata pertama atau imbuhan (awalan/ akhiran) dalam bahasa Indonesia.
          2. Kata pertama bahasa buatan berarti sama dengan kata kedua atau imbuhan (awalan/ akhiran) dalam bahasa Indonesia.

          Contoh Soal & Pembahasan Tes Potensi Akademik (TPA) Verbal Seleksi Masuk Perguruan Tinggi

           

          Soal No.1
          LIKUIDASI = …
          1. PENGURANGAN
          2. PELELANGAN
          3. PEMBUBARAN
          4. PEMBAGIAN
          5. PELEPASAN

          PEMBAHASAN :
          Dalam ilmu ekonomi/ manajemen terdapat istilah LIKUIDASI, yang berasal dari kata LIQUIDATE yaitu proses pembubaran perusahaan sebagai badan hukum yang meliputi pembayaran kewajiban kepada para kreditur. Maka kata yang bersinonim dengan LIKUIDASI adalah PEMBUBARAN.
          Jawaban C

          Soal No.2
          LANAU >< …
          1. KERING
          2. BECEK
          3. BERLUMPUR
          4. LEMPUNG
          5. BASAH

          PEMBAHASAN :
          LANAU memiliki arti sama dengan berlumpur; becek; kepingan atau butiran batu yang lebih kecil dari pasir halus, tetapi lebih besar dari lempung. Sedangkan LEMPUNG dan BASAH memiliki arti kata yang mirip dengan LANAU. Maka lawan kata LANAU adalah KERING.
          Jawaban A

          Soal No.3
          FOSIL : … = CUACA : …
          1. HUJAN : TULANG
          2. MUSEUM : BMKG
          3. DAUN : ANGIN
          4. ANTROPOLOGI : METEOROLOGI
          5. LABORATORIUM : ALAM

          PEMBAHASAN :
          Jenis padanan pada kedua pasang kata analog tersebut adalah hubungan asosiasi. FOSIL dipelajari pada ilmu ANTROPOLOGI dan CUACA dipelajari pada ilmu METEOROLOGI.
          Jawaban D

          Soal No.4
          Pada kegiatan Study Tour kelas X di sebuah sekolah, kamar tidur siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok Anggrek akan bersebelahan dengan kamar kelompok Mawar. Kelompok Kaktus bersebelahan dengan kelompok Mawar dan Tulip. Kelompok Tulip dan Kaktus tidak bersebelahan dengan kelompok Anggrek. Kelompok Cempaka dekat dengan kelompok Tulip dan Kaktus, tapi berjauhan dengan Anggrek. Maka urutan yang tepat dari setiap kelompok adalah …
          1. Anggrek, Cempaka, Tulip, Mawar, dan Kaktus
          2. Cempaka, Tulip, Kaktus, Anggrek, dan Mawar
          3. Cempaka, Kaktus, Tulip, Mawar, dan Anggrek
          4. Tulip, Kaktus, Mawar, Cempaka, dan Anggrek
          5. Cempaka, Tulip, Kaktus, Mawar, dan anggrek

          PEMBAHASAN :
          Diketahui letak kamar setiap kelompok sebagai berikut:

          1. Kelompok Anggrek akan bersebelahan dengan kamar kelompok Mawar (A, M)
          2. Kelompok Kaktus bersebelahan dengan kelompok Mawar dan Tulip (M, K, T)
          3. Kelompok Cempaka dekat dengan kelompok Tulip dan Kaktus, tapi berjauhan dengan Anggrek. Kelompok Tulip dan Kaktus tidak bersebelahan dengan kelompok Anggrek (C, T, K, …, A)
            Maka diperoleh urutan kamar yaitu Cempaka, Tulip, kaktus, Mawar, dan Anggrek (C, T, K, M, A)

            Jawaban E

            Soal No.5
            Pernyataan: Haruskah semua orang memakai masker?
            Argumen:
            1. Ya. Banyak virus mematikan di sekitar kita, tapi dapat dicegah dengan memakai masker.
            2. Tidak. Memaksakan semua orang memakai masker adalah termasuk melanggar HAM.
            1. Baik argumen (1) atau (2) tidak kuat
            2. Entah argumen (1) atau (2) yang kuat
            3. Kedua argumen (1) dan (2) kuat
            4. Hanya argumen (1) yang kuat
            5. Hanya argumen (2) yang kuat

            PEMBAHASAN :
            Selain virus corona masih banyak lagi virus-virus yang dapat menyerang manusia sepanjang hidup, dan salah satu cara mencegah penyebaran virus-virus tersebut adalah dengan memakai masker. Meskipun bagi sebagian orang memakai masker membuat tidak nyaman, tapi memakai masker cukup efektif untuk mencegah dari terpapar virus. Hal ini tidak termasuk pelanggaran HAM. 
            Jawaban D

            Soal No.6
            Pernyataan: Kasus pidana korupsi di Indonesia masih sangat tinggi, terutama di lingkungan pemerintah kabupaten/ kota (pemkab/ pemkot) dan pemerintah provinsi (pemprov) yang mencapai 58 persen dari seluruh kasus korupsi yang ditangani KPK.
            Simpulan:
            1. Kepala daerah sangat berpotensi melakukan korupsi.
            2. Kasus korupsi yang terjadi di Indonesia masih sangat tinggi
            1. Baik simpulan (1) atau (2) tidak sesuai
            2. Entah simpulan (1) atau (2) yang sesuai
            3. Kedua simpulan (1) dan (2) sesuai
            4. Hanya simpulan (1) yang sesuai
            5. Hanya simpulan (2) yang sesuai

            PEMBAHASAN :
            Berdasarkan simpulan (1) potensi kepala daerah dalam melakukan korupsi sesuai dengan pernyataan, yang menunjukkan sebagian besar korupsi terjadi di lingkungan pemerintah daerah. Pada simpulan (2) juga sesuai dengan pernyataan yaitu kasus korupsi di negara kita masih sangat tinggi.  
            Jawaban C

            Soal No.7
            Pernyataan: Banyak perguruan tinggi swasta ditutup karena memberlakukan pembelajaran fiktif hingga jual beli ijazah.
            Tindakan:
            1. Izin operasional perguruan tinggi harus diperketat
            2. Tri Dharma perguruan tinggi harus dijunjung tinggi
            1. Baik tindakan (1) atau (2) tidak sesuai
            2. Entah tindakan (1) atau (2) yang sesuai
            3. Hanya tindakan (1) yang sesuai
            4. Hanya tindakan (2) yang sesuai
            5. Kedua tindakan (1) dan (2) sesuai

            PEMBAHASAN :
            Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) menjelaskan telah ditemukan 37 PT yang harus dilakukan pembinaan, 5 diantaranya telah dicabut izin operasionalnya. Salahsatu pelanggarannya adalah memberlakukan pembelajaran fiktif dan jual beli ijazah. Hal tersebut telah melanggar UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
            Jawaban E

            Soal No.8
            Pernyataan: Berinvestasi dibidang pengembangan kendaraan listrik memiliki peluang sangat besar karena marketnya sangat luas dan dunia sekarang mengarah ke pengurangan karbon.
            Asumsi:
            1. Para investor belum bisa memperhitungkan keuntungan dari industri kendaraan listrik.
            2. Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap bahaya emisi karbon masih rendah.
            1. Baik asumsi (1) atau (2) tidak sesuai
            2. Entah asumsi (1) atau (2) yang sesuai
            3. Hanya asumsi (1) yang sesuai
            4. Hanya asumsi (2) yang sesuai
            5. Kedua asumsi (1) dan (2) sesuai

            PEMBAHASAN :
            Industri kendaraan listrik merupakan industri yang masih baru, sehingga para investor masih ragu-ragu untuk berinvestasi dibidang ini. Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilannya, misalnya regulasi, instrumen, mindset, behavior, dsb. Asumsi (1) implisit
            Masyarakat di negara berkembang tingkat kesadarannya terhadap kelestarian lingkungan masih sangat rendah, sehingga masih mempertimbangkan untung rugi untuk beralih ke kendaraan listrik. Asumsi (2) tidak implisit
            Jawaban C

            Soal No.9
            Semua buah yang berwarna merah rasanya manis
            Buah strawberry rasanya asam
            1. Jika buah strawberry asam maka semua buah juga asam
            2. Buah strawberry rasanya manis dan asam
            3. Buah strawberry rasanya manis atau asam
            4. Semua buah yang berwarna merah rasanya asam
            5. Sebagian buah yang berwarna merah rasanya asam

            PEMBAHASAN :
            Hukum dalam silogisme satu diantaranya adalah jika salah satu premis terdapat proposisi partikular maka dapat ditarik simpulannya berproposisi partikular.
            Premis 1 : Semua buah yang berwarna merah rasanya manis
            Premis 2 :  Buah strawberry rasanya asam
            Simpulan : Sebagian buah yang berwarna merah rasanya asam
            Jawaban E

            Soal No.10
            Perhatikan beberapa kata yang diterjemahkan dari bahasa buatan berikut ini:
            1. Morpirquat = rumah burung
            2. Beelmorpir = burung biru
            3. Beelclak = kain biru
            Maka kata apakah yang mungkin berarti ” pagar rumah ” yaitu …
            1. Beelquat
            2. Beelmoki
            3. Clakquat
            4. Morpirhunde
            5. Quathunde

            PEMBAHASAN :
            Berdasarkan kata yang diterjemahkan dari bahasa buatan di atas sebagai berikut:
            Morpir = burung
            Quat = rumah
            Beel = biru
            Clak = kain
            Yang paling mungkin memiliki arti ” pagar rumah ” adalah quathunde.
            Jawaban E

Sebelumnya Rangkuman, 48 Contoh Soal Matriks Jawaban +Pembahasan
Selanjutnya Rangkuman Materi, Contoh Soal, dan Pembahasan Tes Potensi Akademik (TPA) Numerikal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.