Rangkuman Materi, Contoh Soal Sistem Regulasi & Sistem Reproduksi Biologi SMA

Rangkuman Materi Sistem Regulasi & Sistem Reproduksi Kelas 11

Sistem Regulasi

Sistem regulasi adalah sekumpulan perangkat pengatur kegiatan tubuh yang saling bekerja sama , terdiri dari sistem saraf, sistem endokrin (hormon), dan sistem indra.

Sistem saraf

Sistem saraf adalah sistem organ yang terdiri atas sekumpulan jaringan saraf yang saling terhubung dan bekerja sama untuk menghantarkan impuls dan tanggapan dari reseptor (penerima rangsangan) dan efektor (pelaksana tanggapan/aksi). Sistem saraf bagi manusia berfungsi sebagai:

  • Menerima rangsangan sebagai efek dari perubahan keadaan yang terjadi di lingkungan sekitar.
  • Mengendalikan aktivitas organ-organ tubuh agar bekerja secara harmonis.
  • Mengatur dan menanggapi setiap rangsangan yang terjadi pada tubuh.

Sistem saraf pada manusia ada dua, yaitu:

  1. Sistem saraf pusat
    1. Otak, memiliki fungsi sebagai berikut:
      • Otak depan bagian talamus (mengatur perasaan dan gerakan)
      • Otak depan bagian hipotalamus (mengatur suhu tubuh, haus, dan lapar)
      • Otak tengah (mengatur refleks mata)
      • Otak besar (mengatur aktivitas manusia secara sadar)
      • Otak kecil (pusat keseimbangan, kordinasi gerak otot, pengaturan posisi tubuh)
      • Pons Varolli (menghantarkan impuls otot tubuh bagian kanan dan kiri)
      • Medulla oblongata (mengatur gerak alat pernapasan dan pencernaan, mengatur denyut jantung, elastisitas pembuluh darah, sekresi kelenjar, dan pengeluaran zat-zat yang tidak berguna.
      • Jalannya impuls gerak sadar yang dikendalikan otak: rangsang→reseptor→neuron sensorik→otak→neuron motorik→efektor
    2. Sumsum tulang belakang,
      • Menghantarkan impuls menuju otak
      • Menghantarkan impuls meninggalkan otak
      • Mengendalikan gerak refleks
      • Jalannya impuls gerak refleks yang dikendalikan sumsum tulang belakang: rangsang→reseptor→neuron sensorik→sumsum tulang belakang→neuron motorik→efektor
  2. Sistem saraf tepi
    1. Saraf kranial
      • Berjumlah 12 pasang
      • Terletak pada otak
      • Fungsi motorik, sensorik, dan otonom
    2. Saraf spinal
      • Berjumlah 31 pasang
      • Terletak pada sumsum tulang belakang
      • Penghantar informasi berupa rangsang dan impuls
    3. Saraf sadar: mengendalikan aktivitas yang disadari
    4. Saraf tidak sadar: mengendalikan kerja organ tubuh yang bekerja tanpa disadari

Jaringan Saraf

Jaringan saraf terdiri atas sel-sel saraf (neuron). Setiap neuron memiliki bagian-bagian yaitu badan sel saraf, cabang dendrit, dan cabang akson. Bagian-bagian ini akan menghubungkan setiap neuron sehingga membentuk jaringan saraf. Neuron berdasarkan fungsinya dibagi menjadi 3 macam, yaitu:

  1. Neuron sensorik: berfungsi menghantarkan impuls dari reseptor ke sumsum tulang belakang (sistem saraf pusat)
  2. Neuron motorik: berfungsi menghantarkan impuls dari sistem saraf pusat ke efektor
  3. Neuron konektor: neuron yang menghubungkan neuron sensorik dan neuron motorik

Sel saraf/neuron mempunyai sifat iritabilitas dan konduktivitas. Iritabilitas adalah kemampuan neuron untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan, sedangkan konduktivitas adalah kemampuan neuron untuk menghantarkan impuls-impuls saraf. Untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan memerlukan tiga komponen, yaitu reseptor (penerima rangsangan), sistem saraf (menerima, mengolah, dan meneruskan rangsangan ke efektor), dan efektor (pelaksana tanggapan/aksi).

Sistem endokrin (hormon)

Sistem endokrin terdiri atas kelenjar-kelenjar endokrin yang dapat menghasilkan hormon. Hormon adalah protein atau steroid yang mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh. Kelenjar-kelenjar beserta hormon yang disekresikan, sebagai berikut:

  1. Kelenjar hipofisis (dasar otak besar)
    • ACTH (adenocorticotropic hormon): merangsang kelenjar adrenal untuk memproduksi glukokortikoid
    • ADH (antidiuretic hormon): mengatur absorpsiair pada saat pembentukkan urine
    • FSH (follicle stimulsting hormon): merangsang pematangan folikel dalam ovarium
    • GH (growth hormon): merangsang pertumbuhan
    • ICTH (interstitial cell stimulating hormon): merangsang produksi testosteron
    • LH (lutenizing hormon): merangsang produksi progesteron
    • MSH (melanocyte stimulating hormon): mempengaruhi pembentukkan melanin
    • Oksitosin: merangsang kontraksi otot dinding uterus pada saat melahirkan
    • Prolactin: merangsang pengeluaran air susu
    • TSH (Thyroid stimulating hormon): merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroksin
  2. Kelenjar tiroid (bagian leher dekat jakun)
    • Kalsitonin: mengendapkan kalsium tulang
    • Tiroksin: menurunkan kadar kalsium darah, merangsang pertumbuhan fisik dan mental, membantu proses metabolisme
    • Tiryodotironin: mengatur distribusi air dan garam dalam tubuh
  3. Kelenjar paratiroid (bawah kelenjar gondok)
    • Parathormon: mengendalikan kadar kalsium dan fosfat dalam darah dan tulang
  4. Kelenjar timus (daerah dada)
    • Timosin: mempengaruhi sistem kekebalan tubuh
  5. Kelenjar pulau-pulau langerhans (di bawah lambung)
    • Insulin: mengubah glukosa menjadi glikogen
    • Glukagon: mengubah glikogen menjadi glukosa
  6. Kelenjar adrenal (di atas organ ginjal)
    • Adrenalin: mengubah glikogen menjadi glukosa
    • Glukokortikoid: menaikkan kadar glukosa darah dan mengubah glikogen menjadi glukosa
    • Mineralokortikoid: mengatur reabsorpsi air ketika membentuk urine, menyerap natrium dalam darah, meningkatkan tekanan darah, denyut jantung, dan kecepatan pernapasan
  7. Kelenjar gonad (pada organ kelamin)
    • Estrogen: menentukan ciri kelamin sekunder pada wanita
    • Progesteron: merangsang penebalan dinding uterus
    • Testosteron: menentukan ciri kelamin sekunder pada pria

Sistem indra

Alat indera merupakan salah satu reseptor yang ada pada tubuh manusia. Reseptor merupakan sekumpulan sel saraf atau neuron yang berfungsi sebagai penerima rangsang dari lingkungan sekitar.

Macam-macam reseptor:

  1. Fotoreseptor

    Mata merupakan organ yang berperan sebagai fotoreseptor, yaitu reseptor penerima rangsang cahaya. Bagian-bagian mata, sebagai berikut:

    1. Sklera: melindungi mata dari kerusakan mekanis/benturan dari luar
    2. Kornea: memberi warna pada mata dan menerima rangsang cahaya
    3. Iris: membentuk pupil
    4. Pupil: mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke mata
    5. Lensa: memfokuskan cahaya agar bayangan tepat jatuh pada retina
    6. Aqueous humor: cairan yang menjaga bentuk bola mata
    7. Vitreous humor: cairan yang menjaga bentuk bola mata dan meneruskan rangsang cahaya ke bagian mata yang lebih dalam
    8. Retina: menerima bayangan benda yang difokuskan oleh lensa
    9. Bintik buta: bagian mata yang tidak peka terhadap cahaya
    10. Saraf auditori: meneruskan rangsang cahaya ke otak
  1. Fonoreseptor

    Telinga merupakan organ yang berperan sebagai fonoreseptor, yaitu reseptor penerima rangsang bunyi. Bagian-bagian telinga, sebagai berikut:

    1. Telinga luar
      • Daun telinga: berfungsi mengumpulkan gelombang bunyi
      • Saluran telinga: berfungsi meneruskan gelombang bunyi ke telinga tengah, rambut dan kelenjar minyak berfungsi untuk menahan kotoran dari luar
    2. Telinga tengah
      • Gendang telinga: berfungsi menangkap getaran dan menyalurkannya ke tiga tulang pendengaran
      • Tulang pendengaran (malleus, incus, stapes): berfungsi meneruskan rangsang bunyi ke telinga dalam
    3. Telinga dalam
      • Tiga saluran setengah lingkaran: berfungsi untuk keseimbangan tubuh
      • Koklea (rumah siput): berfungsi meneruskan rangsang bunyi ke saraf pendengaran
      • Saluran eustachius: berfungsi menghubungkan telinga dalam dan rongga hidung, membawa rangsang bunyi ke otak untuk diterjemahkan
  1. Mekanoreseptor

    Kulit merupakan organ yang berperan sebagai mekanoreseptor, yaitu reseptor penerima rangsang sentuhan. Bagian-bagian kulit, sebagai berikut:

    1. Epidermis: berfungsi melindungi tubuh dari kuman dan zat berbahaya, menentukan warna kulit
    2. Dermis

      Bagian-bagiannya yaitu:

      • Crausse: merasakan dingin
      • Meissner: merasakan dingin
      • Lempeng merkel: merasakan sentuhan dan tekanan ringan
      • Paccini: merasakan tekanan kuat
      • Ruffini: merasakan panas
  1. Kemoreseptor

    Lidah merupakan organ yang berperan sebagai kemoreseptor, yaitu reseptor penerima rangsang berupa zat kimia. Pada lidah terdapat kuncup perasa yang disebut papilla. Bagian-bagian lidah tersebut, sebagai berikut:

    1. Filiformis (tersebar di seluruh permukaan lidah): berfungsi menerima rasa sentuh dari rasa pengecapan
    2. Fungiformis (berbentuk seperti jamur, terletak di ujung dan tepi lidah)
      • Ujung lidah : peka terhadap rasa manis
      • Tepi kanan dan kiri bagian depan: peka terhadap rasa asin
      • Tepi kanan dan kiri bagian belakang: peka terhadap rasa asam
    3. Sirkumvalata (berjejer membentuk huruf V di pangkal lidah): peka terhadap rasa pahit

Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi atau disebut juga sistem genital merupakan sistem organ seks yang bekerja sama untuk menjaga kelangsungan hidup organisme. Sistem reproduksi  terdiri atas organ-organ reproduksi disertai hormon-hormon yang berfungsi dalam proses reproduksi.

Pembentukkan Sel Kelamin

Proses pembentukkan sel kelamin/ gamet disebut gametogenesis. Testis menghasilkan  Sel kelamin/ gamet jantan disebut spermatozoa dan ovarium menghasilkan sel kelamin/ gamet betina disebut ovum.

Pembentukkan sel kelamin pria

  1. Sel kelamin mulai dibentuk pada saat masa puber
  2. Proses pembentukkan sel kelamin pria disebut spermatogenesis
  3. Spermatogenesis dibentuk di testis tepatnya di dalam tubulus Seminiferus
    1. Hormon yang berperan dalam proses spermatogenesis adalah gonadotropin hormon untuk melepaskan FSH dan LH.
    2. Pada tubulus seminiferus terdapat sel induk sperma/ spermatogonium, sel sertoli, dan sel leydig.
    3. Spermatogenesis dipengaruhi FSH untuk merangsang sel sertoli supaya memproduksi androgen binding protein (ABP) dan memproduksi nutrisi bagi spermatozoa. ABP bertugas merangsang spermatogonium melakukan spermatogenesis.
    4. LH merangsang sel leydig agar melepaskan hormon testosteron.
    5. Hormon testosteron berfungsi untuk merangsang munculnya tanda sekunder pada pria (perubahan suara, tumbuh jakun, penis dan buah zakar membesar, trejadi ereksi dan ejakulasi, badan berotot, tumbuh kumis, jambang, dan rambut di sekitar kemaluan ketiak.
  4. Proses pembentukkan spermatozoa

    Alur pembentukkan spermatozoa sebagai berikut:

    Spermatogonium membelah secara mitosis→menghasilkan spermatosit primer→spermatosit primer membelah secara meiosis I→menghasilkan spermatosit sekunder→spermatosit sekunder membelah secara meiosis II→menghasilkan spermatid→spermatid akan berkembang menjadi spermatozoa berekor.

Pembentukkan sel kelamin wanita

  1. Proses pembentukkan sel kelamin wanita disebut oogenesis
  2. Hormon yang mempengaruhi adalah FSH, LH, estrogen, dan progesteron. Terutama pada saat siklus mentruasi
  3. Sel kelamin wanita dibentuk sejak janin dalam kandungan. Janin berjenis kelamin wanita memiliki ribuan oogonium di dalam ovariumnya
  4. Sel induk ovum/ sel primodial membelah secara mitosis membentuk oogonium
  5. Ketika lahir oogonium membelah secara mitosis menghasilkan ootid primer.
  6. Pada saat puber, perubahan hormonal merangsang untuk melanjutkan proses oogenesis
  7. Ootid primer membelah secara meiosis I menjadi ootid sekunder dan badan polar I
  8. Ootid sekunder dibuahi sperma kemudian membelah secara meiosis II membentuk ootid dan badan polar II
  9. Ootid berdeferensiasi menjadi ovum dan badan polar II membelah menjadi badan polar

Organ Reproduksi Pria

  1. Organ luar
    1. Skrotum/kantong zakar
      • Terletak di luar rongga tubuh pada bagian abdomen
      • Di dalam skrotum terdapat testis
      • Berfungsi mengendalikan suhu tubuh untuk mengoptimalkan pembentukkan sel kelamin
    2. Penis
      • Organ untuk kopulasi
      • Berfungsi untuk menyalurkan sperma ke uterus
  2. Organ dalam
    1. Testis
      • Berjumlah sepasang (kanan dan kiri)
      • Tempat pembentukkan sel kelamin
      • Terdapat tubulus seminiferus tempat pembentukkan sperma
      • Penghasil hormon testosteron
    2. Epididimis
      • Menerima sperma dari tubulus seminiferus
      • Tempat pematangan dan penyimpanan sperma
    3. Vas deferens
      • Saluran lanjutan dari epididimis
      • Menyalurkan sperma dari epididimis ke vesikula seminalis
    4. Vesikula seminalis
      • Memproduksi cairan untuk nutrisi sperma
      • Membantu mempermudah gerakan sperma
      • Menetralkan keasaman saluran reproduksi wanita
    5. Kelenjar bulbourethralis
      • Terletak pada pangkal penis
      • Mensekresikan cairan basa untuk membersihkan kotoran yang terdapat pada saluran penis
    6. Kelenjar prostat
      • Mensekresikan nutrisi untuk sperma
      • Campuran nutrisi dengan sperma disebut semen
    7. uretra
      • tempat keluarnya urine
      • pada saat ejakulasi sperma juga dikeluarkan juga dari uretra

Organ Reproduksi Wanita

  1. Organ luar
    1. Labia mayora: dua lipatan besar di luar vagina/ bibir vagina/ vulva
    2. Labia minor: lipatan kecil di bagian dalam labia mayora/ bibir kecil
    3. Klitoris: organ seksual di dalam vagina, seperti penis pada pria. Klitoris tumbuh ke arah dalam dan penis tumbuh ke arah luar
    4. Selaput dara/ hymen: jaringan serabut pada vagina, teksturnya ada yang tebal, tipis, elastis, dan tidak elastis yang menutupi lubang vagina
    5. Vestibulum: lubang tempat keluarnya urine dan lubang vagina
  2. Organ dalam
    1. Vagina: saluran berbentuk pipa gepeng yang terdiri atas otot sirkuler dan otot melintang
    2. Serviks: bagian uterus sebelah bawah, menonjol, dan bermuara pada vagina
    3. Uterus: terletak antara kandung kemih dan rektum, merupakan tempat pertumbuhan dan perkembangan janin. Lapisan-lapisan pada dinding uterus, yaitu:
      • Perimetrium/ selaput dinding perut: lapisan dinding terluar
      • Myometrium: lapisan bagian tengah yang sangat tebal dan mengandung banyak jaringan otot dengan sedikit jaringan ikat
      • Endometrium: lapisan paling dalam yang mengandung banyak lendir dan pembuluh darah. Pada bagian ini terjadinya proliferasi dan ovulasi
    4. Tuba fallopi: bagian ujungnya terletak dekat dengan ovarium, berbentuk pipa panjang berujung seperti corong, terdapat fimbriae yang berfungsi membawa ovum matang ke uterus, dan pada bagian ini terjadi fertilisasi.
    5. Ovarium: berjumlah sepasang bagian kanan dan kiri, masing-masing digantung oleh mesovarium. Ovarium sebagai penghasil ovum.
Sebelumnya Rangkuman Materi, Contoh Soal Peredaran Darah & Pertahanan Tubuh Biologi
Selanjutnya Rangkuman Materi, Contoh Soal Pembelahan Sel & Pembahasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You cannot copy content of this page